Bagi Anda yang berkecimpung di dunia pertanian, mengetahui beragam jenis pupuk merupakan ilmu penting dalam bidang tersebut. Pupuk adalah jenis media yang ditambahkan pada tanaman dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan hara sehingga tanaman bisa memiliki pertumbuhan yang optimal. Tersedia dua macam pupuk di pasaran yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik yang mempunyai fungsi serta manfaatnya tersendiri.
Pupuk Jenis Anorganik yang Banyak Digunakan Petani
Banyak petani yang menggunakan pupuk untuk bisa membuat tanamannya menghasilkan buah, sayur atau hasil panennya dengan kualitas yang terbaik. Penggunaan pupuk juga berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman sekaligus menjaganya dari serangan hama yang bisa merusak kualitas tanaman. Selain menggunakan pupuk organik, kini banyak digunakan pupuk jenis anorganik atau pupuk buatan yang dibuat oleh pabrik dengan menggunakan berbagai bahan kimia.
Ada beberapa alasan mengapa banyak petani yang lebih memilih untuk menggunakan pupuk anorganik ketimbang pupuk organik. Mengingat tujuan penggunaan pupuk adalah untuk menjadikan struktur tanah menjadi lebih baik dan menjadikan tanaman bisa tumbuh dengan subur.
Alasan yang paling banyak dimiliki para petani adalah karena pupuk jenis anorganik memiliki cara kerja yang jauh lebih cepat dibandingkan pupuk organik, sehingga meski terbuat dari bahan kimia namun pupuk jenis ini jauh lebih banyak digunakan di perkebunan dan pertanian.
Di bawah ini adalah 10 jenis pupuk jenis anorganik yang banyak digunakan oleh petani untuk menjaga pertumbuhan tanaman mereka yaitu :
1. Pupuk Super Phosphate (SP-36)
Jenis pupuk anorganik yang memiliki kode P205 dalam rumus kimia dan terbuat dari pencampuran bahan belerang (asam sulfat) dengan fosfat alam. Pupuk ini memiliki kegunaan untuk menambah unsur hara phosphor pada tanaman sehingga banyak dipakai pada kebutuhan pertanian serta perkebunan.
Keunggulan pupuk jenis ini di antaranya adalah untuk membantu menambah jumlah hasil panen, menjadikan buah lebih cepat masak, menguatkan batang tanaman, memperbaiki kualitas biji buah dan merangsang proses pembelahan tanaman.
2. Pupuk KCL
Jenis pupuk buatan yang mempunyai fungsi untuk meningkatkan hasil panen, bisa menguatkan batang tanaman, meningkatkan kualitas hasil panen dan menghindarkan tanaman dari risiko stres ataupun serangan hama. Pupuk buatan ini memiliki jumlah kadar Hara 60% dengan bentuk pupuk menyerupai kristal berwarna putih atau merah dan bisa larut dengan cepat.
Pupuk ini terbuat dari ekstraksi mineral kalim, sangat mudah larut dalam air sehingga juga lebih mudah diserap oleh tanaman. Jenis pupuk ini mempunyai reaksi kimia yang bersifat netral hingga masam sehingga cocok dipakai sebagai pupuk dasar maupun susulan.
3. Pupuk Zwavelzure Ammonium (ZA)
Pupuk ZA merupakan jenis pupuk yang terbuat dari bahan kimia gas ammonium (NH) dan asam sulfat (S) yang disebut juga dengan nama Somonium Sulfat. Pupuk ini memiliki kegunaan untuk menambah unsur hara pada tanaman yang nantinya bisa mendapatkan hasil memperbaiki kualitas tanaman sekaligus menambah nilai gizi hasil panen yang diperoleh.
Pupuk ZA memiliki sifat higroskopis sehingga mudah larut dalam air dan mudah diserap oleh tanaman meski karena reaksinya cukup lambat maka tepat dipakai sebagai pupuk dasar.
4. Pupuk NPK (Nitrogen Phospate Kalium)
Pupuk jenis ini dipakai untuk membantu menyeimbangkan unsur hara makro dan mikro pada tanah untuk lahan pertanian atau perkebunan. Penggunaan pupuk NPK ini akan menjadikan tanaman memiliki akar jadi yang lebih kokoh, banyak dan panjang sehingga bisa dengan mudah menyerap zat hara yang ada di dalam tanah.
Keunggulan jenis pupuk ini adalah bisa meningkatkan daya tahan tanaman pada risiko kekurangan air, maka sangat tepat jika dipakai untuk tanaman yang ditanam di lahan yang minim ketersediaan air.
5. Pupuk Zwavelzure Kali (ZK)
Jenis pupuk anorganik ini mempunyai rumus kimia K2SO4 yang terbuat dari kalium dan asam belerang. Pupuk ini banyak digunakan sebagai pengganti pupuk KCL dengan tujuan untuk mencegah terjadinya keracunan klorida pada tanaman kentang dan wortel. Pupuk ZK memiliki sifat mudah larut dalam air namun tak bersifat higroskopis sehingga bisa disimpan dalam jangka waktu panjang bahkan pada wilayah dengan tingkat kelembaban tinggi sekalipun.
6. Pupuk Dolomit
Salah satu jenis pupuk buatan dengan kandungan kalsium oksida dan magnesium oksida yang banyak digunakan untuk mengapur tanah yang memiliki kandungan asam yang tinggi. Jenis pupuk ini memiliki kegunaan untuk membantu menetralkan pH dalam tanah sehingga bisa memberikan pertumbuhan maksimal pada tanaman. Pupuk Dolomit ini banyak digunakan untuk jenis tanaman seperti sawit dan karet.
7. Pupuk Daun
Adalah jenis pupuk yang berfungsi sebagai pelengkap dan digunakan dengan cara menyemprotkan pupuk pada daun serta seluruh bagian tanaman yang ada. Pemberian pupuk ini disarankan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro pada tanaman.
Banyak yang menggunakan jenis pupuk ini karena memiliki kelebihan bisa membuat tanaman mampu menyerap unsur hara dengan cepat daripada penggunaan jenis pupuk lainnya.
8. Pupuk Cantik
Kandungan dalam jenis pupuk Cantik adalah bahan nitrogen dan kalsium yang memiliki sifat mudah larut dalam air sehingga lebih mudah diserap oleh tanaman. Pupuk ini memiliki sifat higroskopis yang tinggi, dengan bentuk menyerupai granul dan berwarna putih susu. Pupuk ini akan memberikan peran penting pada tanaman jika bisa diserap dengan baik oleh akar tanaman.
9. Pupuk NPK Mutiara
Jenis pupuk anorganik yang memiliki bentuk seperti granul dan berwarna biru langit dan memiliki kelebihan mudah larut dalam air. Pupuk NPK Mutiara ini bisa diaplikasikan pada semua jenis tanaman meliputi tanaman sayuran, pangan hingga perkebunan.
Adapun kegunaan dari pupuk ini adalah untuk membantu mempercepat pertumbuhan akar tanaman, sehingga bisa membuat dan meningkatkan produksi akar tanaman untuk menambah proses penyerapan nutrisi pada akar menjadi lebih optimal.
10. Pupuk Urea
Merupakan jenis pupuk buatan yang mempunyai kadar nitrogen tinggi yang mana menjadi unsur hara makro yang sangat dibutuhkan tanaman. Pupuk urea ini memiliki bentuk kristal dengan warna merah muda dan putih, bersifat menyerap air dan mudah larut dalam air sehingga penyimpanannya harus di area kering serta tertutup rapat. Pupuk ini banyak dipakai menjadi media perbaikan tanah yang memiliki sifat asam dan mudah terbakar sinar matahari.
Pupuk buatan lebih banyak digunakan oleh para petani karena memiliki lebih banyak keunggulan yang menguntungkan pertanian yang mereka olah. Seperti unsur dan senyawa pupuk yang mudah larut dalam air sehingga lebih mudah diserap tanaman, lebih mudah sekaligus lebih murah untuk digunakan.
Kesimpulan
Meski penggunaan bahan kimia merupakan hal yang tak disarankan karena bisa berakibat pada risiko pencemaran lingkungan serta bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan namun karena alasan yang disebutkan di atas membuat banyak petani memilih pupuk buatan atau anorganik. Itulah beberapa jenis pupuk anorganik yang banyak digunakan oleh para petani untuk menyuburkan tanaman di lahan yang diolahnya.