Keladang.com – Saat ini ada terobosan baru cara budidaya pare agar dapat berbuah lebat dan panjang. Tanaman paria atau biasa disebut dengan pare termasuk tanaman sulur/merambat dari suku labu-labuan. Pare adalah sayuran yang memiliki cita rasa pahit, berbentuk lonjong, berwarna hijau dengan permukaan bergelombang atau bergerigi. Sayuran pare ini umumnya memiliki panjang 8 hingga 30 cm.
Cara budidaya pare sebenarnya tidaklah terlalu sulit, asalkan syarat pertumbuhannya dapat terpenuhi. Di balik rasanya yang pahit dan getir, pare ternyata mengandung sejumlah nutrisi yang sangat bagus untuk tubuh. Seperti vitamin A, vitamin B, vitamin B2, vitamin C, natrium, kalsium dan zat besi. Beberapa manfaat pare untuk tubuh antara lain dapat melancarkan pencernaan dan dapat menyembuhkan demam dan penyakit malaria.
8 Cara Budidaya Pare dari Biji Agar Berbuah Lebat
Lalu, bagaimana cara budidaya pare untuk pemula? Sebagai seorang pemula yang ingin melakukan budidaya pare, tentunya ingin mengetahui cara menanam pare yang benar. Agar nantinya tanaman pare dapat berbuah lebat, berbobot dan panjang. Tanaman pare dapat tumbuh subur di dataran rendah dan tinggi. Di tanah yang gembur, kaya unsur hara dengan PH 5,6.
Berikut ini adalah langkah-langkah budidaya pare agar berbuah lebat dan panjang.
1. Musim yang Cocok untuk Menanam Pare
Sebelum mulai menanam pare, tentunya Anda harus mengetahui mengenai musim yang tepat untuk menanam pare. Musim yang cocok untuk menanam pare agar dapat berbuah lebat dan panjang adalah pada awal musim hujan. Maka, ketika masuk musim hujan mulailah melakukan berbagai persiapan untuk melakukan budidaya pare.
2. Menyiapkan Bibit dan Peralatan
Cara budidaya pare agar buahnya lebat, berbobot dan panjang adalah dengan menyiapkan bibit terbaik. Pada umumnya budidaya pare dilakukan dengan menggunakan benih atau bijinya. Maka, pilihlah benih atau biji pare yang berkualitas, yaitu yang berwarna putih, sudah matang, berukuran besar, seragam, tidak rusak/cacat atau berlubang.
Pemilihan benih ini sangat berpengaruh terhadap hasil panen Anda nantinya. Anda dapat membeli benih pare terbaik dan berkualitas di toko pertanian terdekat. Atau jika Anda ingin menggunakan benih/biji pare langsung dari buah yang matang di pohonnya. Maka, ambillah benih pare dari induk yang sehat, tidak terserang hama/penyakit dan juga berproduksi tinggi.
Baca Juga : Inilah 8 Cara Menanam Bengkuang dari Umbi Agar Berbuah Besar
3. Cara Budidaya Pare Agar Berbuah Lebat
Cara budidaya pare agar dapat berbuah lebat dan panjang selanjutnya adalah mempersiapkan media tanam yang baik. Anda dapat menggunakan campuran tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 3:1. Selanjutnya, masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag atau pot. Jika sudah, taruhlah bibit atau benih pada lubang tanam yang sudah Anda buat di pot/polybag.
Jika Anda ingin menyemai benih pare ini langsung di tanah, maka buatlah bedengan dengan ukuran 2×1 m dengan tinggi 25 cm. Lahan tersebut bisa dibuat dengan cara dicangkul, kemudian campurkan dengan pupuk kandang.
4. Jarak Tanam Pare yang Bagus
Setelah proses persemaian, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan lahan tanam. Umumnya, tahap persemaian berlangsung sekitar 2 minggu, hingga bibit berukuran sekitar 20 cm. Cara Mempersiapkan lahan tanam adalah dengan cara mengolah tanah dan membuat bedengan.
Selanjutnya, perkirakan jarak tanam yang ideal untuk tanaman pare. Jarak umum bedengan adalah 75 x 75 cm atau 100 x 100 cm tergantung dari ketersediaan lahan tanam.
5. Proses Penanaman
Cara budidaya pare agar berbuah lebat dan panjang selanjutnya adalah memasuki proses penanaman. Ketika bibit berumur sekitar 2 minggu dan sudah berukuran kurang lebih 20 cm. Sudah waktunya, Anda memindahkannya dari lahan semai ke lahan tanam. Penanaman pare yang baik adalah dengan memperhatikan jarak antar tanaman dan menyediakan kayu atau bambu sebagai penopang tanaman.
Pasalnya, tanaman pare tumbuh dengan cara merambat, sehingga buah akan tumbuh secara menggantung. Jika sudah melakukan semua langkah-langkah ini dengan baik dan benar. Maka, proses awal budidaya pare sudah selesai, dan agar tanaman pare dapat tumbuh dengan lebat, berbobot dan panjang. Anda harus melakukan proses pemeliharaan tanaman pare dengan sebiak-baiknya.
6. Cara Budidaya Pare Tahap Perawatan
Selanjutnya adalah cara budidaya pare tahap perawatan dan pemeliharaan. Tahap perawatan tanaman pare adalah proses penyiraman secara teratur. Hal ini karena tanaman pare memerlukan air yang banyak dalam proses pertumbuhannya.
Selain itu, juga proses penyulaman yaitu mengganti bibit yang mati atau rusak dengan bibit baru yang sehat. Selanjutnya, adalah proses penyiangan yaitu membersihkan rumput dan tanaman liar di sekitar tanaman pare. Hal ini bertujuan agar tanaman pare tidak berebut nutrisi dengan tanaman pengganggu. Jangan lupa memasang penopang tanaman sebagai tempat tanaman merambat tanaman pare.
Baca Juga : Wajib Dicoba! Inilah Benih Timun Dataran Rendah Menengah Musim Hujan Terbaik
7. Pemangkasan Tanaman Pare
Proses selanjutnya adalah pemangkasan tanaman pare yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pare. Peamngaksan atau perempelan tanaman pare dilakukan pada umur 3 hingga 6 bulan setelah masa tanam. Perempelan ini ditekankan pada bagian bawah saat tanaman mencapai fase generatif.
Anda perlu melakukan perempelan 6 tunas air dengan tujuan agar nutrisi dari bawah tidak terbagi, bisa langsung tersalur ke cabang utama. Melakukan perempelan bagian bawah ini akan mengoptimalkan produktivitas buah bagian atas tepat di cabang utama. Menurut penelitian, dengan perempelan ke beberapa tanaman akan membuat produktivitas bunga berlimpah. Namun, proses dari bunga menjadi buah banyak yang gagal.
Jika jadi, akan berdampak pada buahnya menjadi melengkung, kurang berbobot dan warna kurang segar. Teknik pemangksan atau perempelan teknik ini juga sudah dibuktikan oleh beberapa petani. Dan riset membuktikan dengan perempelan ini membuat produktivitas buah meningkat hingga 20%.
8. Jenis Pupuk untuk Tanaman Pare
Cara budidaya pare agar buah berbobot dan lebat, tentunya tidak lepas dari pemberian pupuk yang tepat. Jenis pupuk yang tepat untuk tanaman pare adalah pupuk NPK dengan dosis 20 gram per liter air. Pupuk KCL dengan dosis 10 gram per liter air dan pupuk SP dengan dosis 10 gram per liter air.
Cara aplikasi pupuk tanaman pare pada fase generatif dilakukan dengan cara dikocor atau disiramkan ke tanaman. Sehingga pupuk-pupuk tersebut perlu dilarutkan ke dalam air terlebih dahulu. Lakukan pemupukan setiap seminggu sekali, aplikasikan sekitar pangkal tanaman dengan dosis 500 ml untuk setiap tanaman.
Pada usia sekitar 40 hingga 50 hari setelah ditanam, Anda sudah dapat memanennya. Dan untuk pemanenan selanjutnya dapat Anda lakukan setiap 4 hingga 5 hari sekali dengan memetik buah yang besar dan panjang atau sudah cukup umur. Tanaman pare per batang biasanya dapat menghasilkan 8 kg hingga 10 kg buah pare atau 10 hingga 15 ton per hektar.
Demikian tadi cara budidaya pare yang benar agar dapat berbuah lebat, panjang dan berbobot. Lakukan semua langkah dengan benar agar budidaya pare Anda berhasil dan menghasilkan penen berlimpah.