Keladang.com – Tanaman tahan hama adalah tanaman yang menderita kerusakan lebih sedikit jika dibandingkan dengan tanaman lain. Dalam keadaan tingkat populasi hama yang sama dan keadaan lingkungan yang sama. Dengan ilmu pertanian yang semakin berkembang, saat ini sudah ada transgenik tanaman tahan hama yang mampu menghasilkan racun. Lalu, apa itu transgenik?
Transgenik terdiri dari dua kata yaitu trans dan genik atau gen. Kata trans memiliki arti pindah dan gen yang berarti pembawa sifat. Jadi, transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya. Atau dari tanaman satu ke tanaman lainnya, atau bisa juga dari gen hewan ke tanaman. Selain pada tanaman, transgenik juga sudah dilakukan pada dunia peternakan.
Tanaman Tahan Hama yang Mampu Menghasilkan Racun
Lalu apa saja jenis, contoh dan keunggulan tanaman tahan hama yang mampu menghasilkan racun? Tanaman transgenik sebenarnya sudah ada sejak tahun 1973 yang pertama kalinya dibuat oleh Herbert Boyer dan Stanley Cohen. Pada tahun 1988 sudah ada sekitar 23 tanaman transgenik, pada tahun 1988 sudah ada 30 tanaman. Dan hingga pada tahun 1990 sudah ada lebih dari 40 tanaman.
Secara sederhana pembuatan tanaman transgenik ini adalah dengan cara mengambil gen-gen tertentu yang baik pada makhluk hidup lain. Untuk selanjutnya, menyisipkan gen tersebut terhadap tanaman. Penyisipan gen ini melalui perantara dan biasanya menggunakan bakteri Agrobacterium tumefeciens untuk tanaman dikotil atau partikel gen untuk tanaman monokotil. Lalu, memberikannya kepada tanaman target dengan tujuan tertentu.
1. Tujuan Pengembangan Tanaman Transgenik
Pembuatan tanaman tahan hama transgenik ini tentunya bukan hanya sekedar iseng belaka. Tujuan pengembangan tanaman transgenik tidak lain adalah memindahkan gen untuk mendapat organisme baru yang memiliki sifat lebih baik. Keunggulan dari metode ini tentunya membuat tanaman lebih tahan terhadap serangan hama. Ada beberapa tujuan pengembangan tanaman transgenik antara lain adalah sebagai berikut.
- Untuk menghambat pematangan dan pelunakan buah, dan ini sangat bermanfaat bagi tanaman buah yang cepat lunak seperti tomat dan pisang.
- Agar tanaman lebih tahan terhadap berbagai serangan hama, penyakit, insektisida, herbisida dan juga virus. Dan ini sangat bermanfaat untuk tanaman kentang, tomat dan jagung.
- Agar tahan terhadap serangan ulat, dan ini sangat bermanfaat untuk tanaman kapas.
- Agar tahan terhadap insekta dan virus, sangat bermanfaat untuk kentang.
- Tahan terhadap virus, untuk tanaman squash dan pepaya.
- Agar tahan terhadap herbisida dan insekta, berguna untuk tanaman jagung, padi, kapas dan canola.
- Untuk meningkatkan nilai gizi pada tanaman, pada tanaman padi, kedelai, dan canola.
- Untuk meningkatkan kemampuan agar lebih tahan hidup pada lahan yang kering, ekstrim, lahan dengan keasaman yang tinggi. Serta agar tanaman dapat tahan hidup pada lahan yang memiliki nilai garam yang tinggi.
Daerah penanaman global tanaman transgenik pada tahun 2001 meningkat drastis hingga 52,6 juta ha. Yang pada tahun 1996 hanya 1,7 juta ha saja. Dan Amerika Serikat merupakan negara pengembangan tanaman transegnik terbesar yang mempunyai 35,7 juta tanaman transgenik. Kedelai merupakan produk GMO terbesar, sedangkan jagung adalah tanaman GMO terbesar yang kedua. Dan kapas memegang urutan yang ketiga.
Tanaman ini mempunyai sifat tahan atau resisten terhadap herbisida, pestisida, hama serangga, penyakit dan juga meningkatkan nilai gizi.
2. Dampak Positif dan Negatif Tanaman Tahan Hama Transgenik
Selain memberikan banyak manfaat dan keunggulan, tanaman transgenik juga memberikan beberapa dampak positif dan negatif. Dampak positif pengembangan tanaman transgenik antara lain adalah sebagai berikut.
- Dapat menghasilkan produk yang lebih banyak dari sumber yang lebih sedikit.
- Tanaman dapat tahan hidup pada wilayah atau lahan yang memiliki kondisi ekstrem atau kekeringan.
- Dapat memperluas daerah pertanian sehingga dapat mengurangi bahaya kelaparan.
- Membuat makanan menjadi lebih lezat dan menyehatkan.
- Menurunkan penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan herbisida yang berbahaya bagi lingkungan dalam mengendalikan hama dan gulma.
- Meningkatkan hasil panen.
- Meningkatkan praktik pengolahan tanah tanpa olah dan konservasi tanah.
- Menurunkan erosi tanah, kehilangan air dan meningkatkan bahan organik tanah.
Sedangkan dampak negatifnya adalah dengan terjadinya transfer genetik di dalam tubuh organisme transgenik akan muncul bahan kimia baru. Yang mungkin berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas yang membahayakan kesehatan. Bahkan juga mungkin dapat menimbulkan alergen.
Jenis-Jenis Tanaman Transgenik dan Contohnya
Setelah mengetahui tujuan serta dampak positif dan negatif tanaman transgenik tanaman tahan hama ini. Maka, berikut ini adalah jenis-jenis tanaman transgenik dan contohnya.
1. Tanaman Transgenik Tahan Kekeringan
Jenis tanaman tahan hama transgenik yang pertama adalah tanaman transgenik tahan kekeringan. Tanaman ini sanggup menembus tanah kering, kutikula yang tebal, sehingga mengurangi kehilangan air. Serta kesanggupan menyesuaikan diri di dalam sel. Tanaman toleran terhadap kekeringan ditransfer gen kapang yang mengeluarkan enzim trehalose. Contoh tanaman transgenik yang tahan kekeringan adalah tembakau.
2. Tanaman Tahan Hama Transgenik
Tanaman transgenik resisten hama terdapat Bacillus thuringiensis yang menghasilkan protein toksin sewaktu terjadi sporulasi atau saat bakteri membentuk spora. Tembakau merupakan tanaman transgenik pertama yang menggunakan gen BT toksin. Selanjutnya, ada tanaman jagung, tanaman padi dan juga tanaman padi yang menggunakan TB toksin ini.
Baca Juga :
Panduan Lengkap Cara budidaya Kubis untuk Pemula, dari Pembibitan hingga Proses Panen
Cara Merawat Sekulen, Tanaman Hias Kaktus yang Bikin Rumah Makin Estetik
3. Tanaman Transgenik Resisten Penyakit
Selanjutnya adalah jenis tanaman transgenik resisten penyakit. Perkembangan yang signifikan juga terjadi pada pengembangan pada usaha memproduksi tanaman transgenik yang bebas dari serangan virus. Contoh tanaman transgenik tahan virus ini adalah tanaman jagung. Vurus JGMV menyerang beberapa tanaman yang tergolong dalam famili Graminae seperti jagung dan sorgum. Virus ini telah menimbulkan kerugian ekonomi besar.
Gejala tanaman yang terserang virus ini adalah daun berupa mosaik, nekrosa atau kombinasi keduanya. Akibat serangan virus ini banyak petani yang mengalami kerugian besar, bahkan tidak panen sama sekali.
4. Contoh Tanaman Transgenik
Selain itu, beberapa contoh lain tanaman transgenik adalah beras emas yang berguna untuk meningkatkan mutu beras. Dengan gabungan dua enzim ini dapat meningkatkan jumlah betakarotin dalam beras. Bahkan hingga 20 kali lipat dari sebelumnya.
Contoh selanjutnya ada tomat anti busuk yang membuat tomat menjadi tahan terhadap pembusukan. Dapat disimpan dalam jangka waktu lama, mudah penanganan dan mengalami peningkatan rasa. Contoh yang berikutnya adalah vaksin pisang, yakni merekayasa pisang secara genetika untuk menghasilkan antigen yang ditemukan pada lapisan luar vaksin hepatitis.
Sehingga pisang transgenik tersebut dapat membuat kekebalan pada virus hepatitis. Dan menjadi cara yang mudah dan murah untuk vaksinasi. Hal ini sangat bermanfaat terutama bagi anak-anak yang takut pada suntikan. Selain tanaman, ada juga domba transgenik yang menghasilkan susu kaya lisozim (enzim antibakteri) yang bermanfaat mengobati penyakit pembekuan darah pada manusia.
Demikian tadi pengertian, tujuan, dampak positif dan negatif, jenis-jenis da contoh tanaman transgenik, tanaman tahan hama yang mampu menghasilkan racun. Amerika Serikat menerima baik tanaman transgenik ini. Namun, ada banyak negara Eropa yang menolaknya karena kekhawatiran terhadap gangguan konsumen dan kerusakan lingkungan. Bagaimana menurut Anda?