Salah satu sumber bahan makanan pokok di Indonesia yang saat ini menjadi salah satu komoditas ekspor yang prospektif. Ada beberapa tantangan saat memulai bisnis jagung yang perlu dipahami, salah satunya adalah penanganan hama jagung yang tepat.
Penanganan hama yang tepat dan akurat akan berpengaruh baik pada kualitas bahkan kuantitas jagung yang dihasilkan. Maka dari itu, penting bagi Anda mengerti beberapa jenis hama pada tanaman jagung agar dapat memberikan penanganan yang sesuai.
7 Jenis Hama Jagung, Cara Pencegahan dan Solusinya
Berikut ini adalah jenis-jenis hama yang sering dijumpai pada tanaman jagung:
1. Ngengat Jagung
Hama yang paling sering ditemui pada tanaman jagung adalah ngengat jagung spesies Heliothus zea atau sering juga dikenal dengan Cacing Telinga Jagung. Spesies ini merupakan yang paling merusak pada tanaman jagung baik dalam skala kecil ataupun besar.
Hal ini dikarenakan, selain larva ngengat ini sudah mulai makan sejak larva menetas. Dalam sekali bertelur, ngengat ini dapat menetaskan ratusan hingga ribuan telur yang akan menetas menjadi larva dalam kurun waktu 2 sampai 10 hari saja.
Dampak tidak langsung pada penetasan larva juga adalah terbentuknya jalur yang dapat dimasuki oleh serangga lain pada batang jagung, sehingga dapat membuat kerusakan yang masif pada lahan jagung yang terdampak.
Cara Mencegah dan Mengatasi Ngengat Jagung
Untuk mengatasi hama ngengat ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan mengoleskan minyak mineral organik khusus pada bagian telinga yang dapat membunuh larva ngengat.
Selain itu, bisa juga disemprotkan insektisida khusus earworm mengikuti waktu bertelur mereka, agar menghindari resiko kontaminasi tanah dan efektivitas insektisida. Waktu bertelur sendiri biasanya berlangsung sebelum terik atau setelah matahari mulai terbenam.
2. Diabrotica Virgivera / Serangga Akar Jagung
Sesuai namanya, serangga jenis ini menyerang akar jagung. Hama Tanaman ini tidak terlalu memberikan kerusakan yang fatal pada jagung di beberapa penelitian, namun jika tidak ditangani dengan segera akan banyak merugikan petani.
Serangga akar jagung yang penyebarannya berawal dari Amerika Utara dan Mexico, namun sekarang ini mulai meng-invasi beberapa wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, hama jagung ini perlu mendapat perhatian, terutama petani di Indonesia karena dapat menyerang tanaman dari pangkal hingga tunas.
Cara Membasmi Serangga Akar Jagung
Cara yang bisa dilakukan untuk membasmi hama jenis ini hanya dapat dilakukan melalui kontrol tanah. Kontrol tanah untuk hama ini sendiri bisa berupa rotasi tanaman dan pemberian insektisida secara berkala pada akar dan tanah.
3. Rhopalosiphum maidis / Kutu Daun Jagung
Salah satu hama yang kini menjadi perhatian khusus para petani di Indonesia adalah Kutu Daun Jagung. Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh hama ini adalah terhambatnya pertumbuhan daun ditandai dengan perubahan warna dan ukuran daun.
Akibatnya pertumbuhan jagung terhambat dan bisa menimbulkan tanaman kerdil dan kematian. Hal ini disebabkan, kutu menyerang tidak hanya pada daun saja, namun saat masih larva, jenis hama ini juga masuk ke bagian telinga.
Kerusakan yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh serangan hama ini, namun karena aktivitas sedari larva hingga menjadi kutu, serangga ini meninggalkan jalan keluar masuk bagi serangga lain yang dapat merusak tanaman.
Cara Penanganan Kutu Daun Jagung
Untuk menangani kutu daun jagung bisa dengan menambahkan predator alami kutu jagung, seperti Menochilus sexmaculatus dan Verania sp. Populasi predator sendiri biasanya akan bertambah ketika populasi kutu daun juga bertambah, biasanya pada 7 – 9 minggu masa tanam jagung.
4. Siput
Bukan rahasia lagi, jika siput merupakan musuh alami tanaman jagung di Indonesia. hama jagung satu ini merusak biji dan bibit jagung serta menghambat pertumbuhan tanaman dengan menggunduli batang ataupun tegakan yang sudah ada.
Hama siput sering menyerang ladang jagung yang dekat dengan area perairan ataupun irigasi pada malam hari karena hewan ini nokturnal. Oleh karenanya perlu pengawasan pada malam hari.
Cara Menangani Hama Siput
Cara penanganan siput sendiri bisa dengan membuat jebakan kaleng bir ataupun susu yang dibuat lengket. Atau bisa juga membuat jebakan tepung jagung yang tertutup agar tidak terkena cipratan air. Tepung jagung dapat membunuh siput dengan mengembang setelah dimakan oleh siput.
5. Tungau Laba-laba
Tungau laba-laba atau Spider mites adalah hama yang sering muncul saat musim kemarau. Karena jagung dapat tumbuh di musim ini dengan pengolahan lahan tertentu, kontrol hama juga perlu menjadi perhatian penting.
Tungau dapat berkembang biak dan menyebar dengan cepat. Tungau dapat bertelur dalam 5 hari dan mampu menetas dalam kurun waktu 3 hari dalam jumlah ratusan sekali menetas. Kerusakan yang diakibatkan oleh serangan tungau ini adalah terhambatnya pertumbuhan tanaman karena kerusakan pada daun dan klorofil tanaman.
Cara Membasmi Tungau Laba-laba
Ada beberapa cara untuk membasmi hama jagung ini, yaitu dengan predator alami dan insektisida alami ataupun kimia. Insektisida alami yang dapat digunakan antara lain minyak atsiri, bubuk cabai ataupun paprika.
6. Ulat Tanah / Black Cutworm
Ulat tanah memakan batang jagung mulai dari 1.5cm sampai dengan 5cm sehingga menghambat pertumbuhan jagung dengan signifikan. Kerusakan ini dapat memperparah kerugian karena kematian tanaman jagung sebelum pembibitan karena ulat tanah dapat membuat rongga pada batang dan akar.
Mengatasi Black Cutworm
Solusi untuk hama ulat tanah salah satunya adalah dengan mengontrol bibit sebelum proses tanam dan juga pemberian insektisida alami dengan campuran ekstrak daun bawang dan daun kersen.
7. Ulat Grayak
Ulat Grayak sangat merepotkan bagi petani jagung karena kecepatannya dalam berpindah dan berkembang biak. Selain itu, Jenis hama jagung ini dapat menyerang mulai dari akar hingga pangkal tanaman.
Penanganan Ulat Grayak
Untuk mengendalikan Ulat grayak dapat dilakukan rotasi tanaman berkala, pemasangan feromox Exi 20 buah setiap hektar lahan dan juga pemasangan lampu perangkap.