Dilansir dari laman CNBC, Indonesia sebagai negara penghasil beras terbesar urutan ke 4 didunia pada tahun 2023, tentu menjadi kesempatan bagi Anda untuk mulai berbisnis beras. Banyak faktor yang pendukung yang dapat Anda kembangkan seperti letak geografis dan SDM yang murah. Namun, Anda perlu mengerti tantangan dalam bidang ini, salah satunya hama padi.
Padi adalah tanaman sereal yang merupakan salah satu makanan pokok bagi sebagian besar penduduk dunia. Tanaman padi memiliki nama ilmiah Oryza sativa dan Oryza glaberrima (varietas Afrika), dan tergolong dalam keluarga Poaceae. Padi adalah salah satu tanaman pertanian paling penting dan luas yang dibudidayakan di seluruh dunia.
Sebelum memulai berbisnis tanaman padi, tentunya Anda perlu menelisik setiap detail dari usaha Anda, tidak hanya berfokus pada keuntungan yang akan Anda dapatkan, melainkan mengulik beberapa risiko yang akan di alami selama proses penanaman, seperti hal nya dengan hama padi yang akan bermunculan.
8 Jenis Hama Padi Beserta Cara Mengatasinya dengan Cepat
Berikut ini jenis-jenis hama yang sering ditemui pada tanaman padi:
1. Kutu Beras
Kutu beras sebenarnya tidak hanya menyerang tanaman atau biji padi saja, namun juga gandum, jagung dan tumbuhan berbiji lainnya. Spesies yang sering ditemui pada produk beras adalah Sitophilus oryzae.
Jenis hama ini mudah dikenali karena bentuknya yang lumayan mudah terlihat berwarna merah, kecokelatan atau bahkan hitam legam. Mudah terlihat karena biasanya jika satu kantong beras sudah terjangkit hama ini, kutu akan mudah berkembang biak dengan jumlah yang tidak sedikit.
Siklus hidup kutu beras juga terbilang lama, dapat mencapai 5 bulan, dimana selama siklus hidupnya dapat bertelur hingga 500 butir telur. Telur yang menetas menjadi larva akan hidup dan memakan biji padi yang berlubang dan meninggalkan ujung biji padi yang berwarna hitam.
Penanggulangan
Cara paling ampuh untuk menanggulangi serangan kutu beras adalah dengan menjemur beras di bawah terik sinar matahari. Selain itu, manajemen penyimpanan beras yang kering, bersih, terawat dan teratur juga sangat penting.
Kutu beras juga dapat dibasmi dengan penggunaan bipestisida yang terbuat dari bawang putih. Bawang putih memiliki senyawa saponin yang merupakan senyawa anti kutu yang terbukti ampuh melawan hama jenis ini.
2. Wereng coklat
Wereng Coklat merupakan hama padi yang paling meresahkan di Indonesia. Hama ini menyerang dengan menyerap cairan atau getah padi hingga kering sehingga menyebabkan timbulnya lubang atau luka yang sering disebut Hopper Burn.
Hama ini menyebabkan tanaman padi menjadi stunted atau kerdil dan layu. Hal ini dikarenakan efek langsung berupa Hopper Burn dan kurangnya cairan dalam tanaman dan juga lubang yang dapat menjadi sarana keluar masuk serangga ataupun penyakit lainnya.
Aktivitas makan wereng coklat juga dapat menyebabkan tumbuhnya jamur di bagian pangkal tanaman karena keluarnya cairan semacam sekresi madu.
Penanggulangan
Untuk mencegah menyebarnya Hama Tanaman ini dapat dilakukan dengan predator alami yaitu laba-laba dan juga dapat diberikan insektisida menyesuaikan keberadaan predator alami wereng ini. Apabila tidak ada predator, dapat diberikan insektisida dengan komposisi Dinotefuran 20% SG, Triflumezopyrim 10% SC, Pymetrozine 50% WG dan juga Flonicamid 50 WG.
3. Ulat Api
Pernah mendengar gagal panen karena serangan ulat? Barangkali ulat api perlu menjadi perhatian khusus bagi Anda yang sedang memulai menanam padi. Hal ini karena ulat api menyerang tanaman padi dengan memakan daun hingga habis menyisakan tulang daunnya.
Habisnya daun pada padi tentu saja dapat menghambat proses fotosintesis pada tanaman, sehingga proses pertumbuhan tanaman padi pun menjadi terhambat.
Pada imago dewasa biasanya berwarna coklat atau hitam dengan sayap yang lebar, biasanya memiliki corak seperti mata pada sayapnya berwarna kuning, hitam ataupun putih. Larva dapat menghabiskan sejumlah besar daun pada semalam selama 3 minggu periode larva itu sendiri.
Penanggulangan
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan meneliti tanaman padi dan juga pemberian insektisida secara berkala sesuai kebutuhan fase tanaman.
4. Rice Thrips
Hama padi Rice Thrips dapat dikenali dengan adalah corak berwarna silver atau abu-abu pada daun ataupun batang padi. Hama ini memiliki penyebaran yang serius saat musim kemarau, pada akhir September 2023 kemarin sempat terjadi gagal panen di beberapa tempat di Indonesia karena serangan hama ini akibat kemarau panjang.
Selain daun dengan corak silver, tanda yang dapat dikenali dari serangan hama ini adalah daun yang mulai mengeriting dari pinggir hingga ke bagian tengah daun padi. Semakin kering lahan padi, semakin besar pula kerusakan akibat hama ini.
Penanggulangan
Untuk menanggulangi hama ini perlu menggunakan insektisida dengan komposisi Dinotefuron 20% SG, Imidacloprid 17.8 % SL, Diafenthiuron 50%WP, Chloropyriphos 50% dan Cypermethrin 5% EC, atau bisa menyesuaikan fase tanam. Pemberian insektisida dapat dilakukan dengan mengoles insektisida pada tanaman.
5. Belalang
Salah satu hama dengan kerusakan yang cukup serium pada tanaman padi di Indonesia adalah belalang kembara. Belalang betina dapat bertelur hingga 250 butir dalam sekali siklus hidupnya. Persebaran belalang kembara dengan intensitas makan yang luar biasa menyebabkan kerusakan yang fatal pada banyak lahan pertanian di Indonesia.
Penanggulangan
Cara mencegah lahan pertanian dari hama padi ini adalah dengan menggunakan pestisida alami yang terbuat dari akar tuba dan daun mimba. Kedua bahan tersebut, jika disemprotkan pada padi akan menghambat penetasan telur dan pertumbuhan belalang.
6. Keong Mas
Keong mas yang awal mulanya dibawa ke Asia dari Amerika Selatan sebagai bahan makanan tinggi nutrisi, ternyata memberikan efek lain pada ekosistem tanaman padi di Indonesia sendiri. Pola makan keong yang rakus dan perkembang biakannya yang sulit dikontrol menjadi salah satu hama yang paling merusak.
Penanggulangan
Cara menanggulangi Keong sendiri biasanya dengan diburu dan dikumpulkan oleh manusia untuk dijadikan bahan makanan tinggi protein.
7. Pohon Orok-orok
Pertumbuhan pohon orok-orok sendiri sering menjadi hama bagi tanaman padi, hal ini karena nutrisi tanah yang seharusnya diserap oleh tanaman padi, malah lebih banyak terserap oleh tanaman ini.
Penanggulangan
Untuk mengatasinya, biasanya petani mencabut pohon orok-orok dan membuatnya menjadi pupuk tanaman padi itu sendiri.
8. Cacing
hama padi yang terakhir adalah Cacing. Cacing dapat memakan akar dan mineral tanah yang seharusnya diserap oleh padi, sehingga apabila jumlahnya tidak terkontrol dapat menghambat pertumbuhan padi.
Penanggulangan
Cara mengatasi hama ini dengan cara membajak sawah atau lahan pertanian dengan merata sebelum proses tanam.
Kesimpulan
Pengendalian hama padi dapat melibatkan penggunaan pestisida, pemilihan varietas padi yang tahan terhadap hama tertentu, praktik budidaya yang berkelanjutan, dan pemantauan yang cermat untuk mendeteksi serangan hama secara dini. Itu adalah beberapa hama padi yang umum, dan keberadaan hama ini dapat bervariasi berdasarkan lokasi geografis dan kondisi pertanian setempat.
Jangan ragu untuk mencari tahu apa saja saran dari pakar tanaman untuk mengatasi beberapa masalah hama padi yang anda temui, karena jika tidak diatasi dengan tepat, hama tersebut dapat menyebabkan gagal panen pada tanaman anda.