Keladang.com – Cara membuat pupuk organik di rumah sebenarnya sangat mudah, bahkan Anda bisa melakukannya sendiri di rumah. Kebutuhan unsur hara pada tanaman tentu saja berbeda-beda, tergantung jenis tanaman dan juga unsur haranya. Seperti contohnya pada jenis tanaman palawija akan membutuhkan unsur hara yang berbeda dengan tanaman sayuran.
Dan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara pada tanaman tersebut adalah dengan menggunakan pupuk organik. Selain itu, pupuk organik juga sangat bermanfaat untuk menjaga dan mempertahankan kelembaban tanah.
Anda dapat memanfaatkan bahan-bahan di sekitar Anda yang tidak terpakai untuk membuat pupuk jenis ini. Seperti misalnya dengan cara memanfaatkan sampah rumah tangga dan sampah dedaunan. Bahkan Anda juga dapat membuat pupuk organik dari kotoran kambing. Anda bisa mengolah sampah-sampah tersebut menjadi pupuk organik cair dan padat.
Cara Membuat Pupuk Organik Cair
Bagaimana cara membuat pupuk organik cair? Terdapat dua macam tipe pupuk organik cair yang dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik yang telah jadi atau setengah jadi ke dalam air. Jenis pucuk yang dilarutkan dapat berupa pupuk kompos, pupuk hijau, pupuk kandang atau campuran semuanya.
Sedangkan yang kedua adalah pupuk organik cair yang terbuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantun organisme hidup. Cara membuat pupuk jenis ini adalah dari material organik yang belum terkomposkan atau belum membusuk dan terurai. Unsur hara yang terkandung dalam pupuk ini benar-benar berbentuk cair dan tidak mengendap.
1.Sifat dan Karakteristik Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair tidak bisa Anda jadikan sebagai pupuk utama dalam bercocok tanam. Namun, pupuk organik padatlah yang menjadi pupuk utama. Hal ini karena pupuk padat dapat tersimpan lebih lama dalam media tanam dan dapat menyediakan hara untuk jangka panjang. Tidak seperti pupuk organik cair yang mudah terbawa erosi, namun lebih mudah dicerna tanaman.
Akan lebih efektif dan efisien jika Anda mengaplikasikan pupuk ini pada daun, bunga dan batang. Pupuk organik cair berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman, terutama pada saat tanaman mulai bertunas. Atau pada saat perubahan dari vegetatif ke generatif. Namun, Anda harus berhati-hati dalam mengaplikasikan jenis pupuk ini pada daun, karena jika terlalu berlebihan akan mengakibatkan overdosis dan bisa mematikan.
2. Langkah-langkah Membuatnya
Berikut ini langkah-langkah pembuatannya.
- Siapkan bahan-bahan berikut ini: 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg hijauan (jerami, gedebog pisang, daun leguminosa). Siapkan juga 100 g gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4) dan air bersih secukupnya.
- Siapkan juga plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk dan 1 meter selang aerotor transparan dengan diameter sekitar 0,5 cm. Siapkan juga botol plastik Aqua ukuran 1 liter. Lalu, lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
- Potong bahan-bahan yang digunakan untuk bahan baku pupuk organik, masukkan ke dalam tong dan tambahkan air. Dengan perbandingan 2 bahan organik dan 1bagian air, lalu aduk hingga merata.
- Larutkan bioaktivator seperti M4 dan gula merah, 5 liter air dan aduk hingga merata. Masukkan ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
- Tutup tong dengan rapat, lalu masukkan selang lewat Tutu tong yang diberi lubang. Biarkan ujung selang yang lain masuk ke dalam botol yang diberi air.
- Pastikan benar-benar tertutup rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob.
- Silakan tunggu 7 sampai 10 hari, untuk mengecek adonan buku tutup tong. Jika sudah tercium seperti bau tape, berarti adonan telah matang.
- Jika sudah matang, saring untuk memisahkan cairan dan ampasnya menggunakan saringan kain. Ampasnya bisa Anda jadikan sebagai pupuk organik padat.
- Masukkan cairan ke dalam botol plastik atau kaca, dan tutup rapat. Dan pupuk organik cair sudah siap digunakan. Pupuk ini biasanya dapat bertahan selama 6 bulan.
Pupuk Organik Padat
Selain berbentuk cair, ada juga jenis pupuk ini yang berbentuk padat, yang terbuat dari bahan alami dengan hasil akhir berbentuk padat. Untuk membuat pupuk ini, Anda bisa menggunakan kotoran hewan, hijauan tanaman hingga limbah rumah tangga. Berikut ini adalah cara membuat pupuk organik padat.
1.Menyiapkan Bahan dan Alat
Untuk membuat pupuk jenis ini ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Seperti salah satunya dengan mengumpulkan berbagai bahan yang nantinya akan Anda manfaatkan dan alat yang dibutuhkan. Antara lain berikut ini.
- 1 karung pupuk kandang.
- Daun-daunan.
- 1 karung tanah perakaran bambu.
- 1 hingga 2 kg bekatul.
- Nutrisi atau EM4 secukupnya.
- Gula atau tetes tebu.
- Ember
- Cangkul
2. Langkah-Langkah Pembuatannya
Setelah mempersiapkan bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan, berikut ini adalah urutan langkah-langkah pembuatannya. Perhatikan untuk menerapkan langkah-langkah ini dengan benar agar Anda berhasil membuat pupuk jenis ini.
- Pertama, campurkan pupuk kandang, daun-daunan, dan tanah dari perakaran bambu.
- Lalu, taburkan bekatul di atasnya hingga merata.
- Kemudian, campurkan nutrisi yang sudah dicampur air sedikit demi sedikit hingga tanah lembab.
- Selanjutnya, seluruh bahan hingga merata dan tutup dengan karung atau plastik. Lalu, aduk campuran tersebut setiap 3 hari sekali.
- Pupuk padat ini bisa Anda gunakan minimal 1 sampai 2 minggu setelah pembuatan.
Dari Daun
Selanjutnya adalah cara membuat pupuk alami dari daun. Anda bisa membuatnya dari sampah dedaunan kering. Cara ini sangat mudah Anda lakukan, bahkan dapat membantu Anda dalam menjaga kebersihan lingkungan. Bagaimana tidak? Hanya dengan memanfaatkan sampah dedaunan kering di sekitar lingkungan,, Anda akan mendapatkan pupuk yang sangat berguna bagi pertumbuhan tanaman Anda.
Lalu, bagaimana cara membuat pupuk alami dari daun kering ini? Berikut ini langkah-langkahnya.
- Persiapkan bahan dan alat, yaitu daun kering, nasi aking, air, ember kecil dan drum kecil.
- Cara membuatnya adalah pertama remas atau potong-potong daun kering hingga menjadi lebih kecil ukurannya.
- Selanjutnya rendam nasi aking dalam 2 liter air dan basahi daun kering dengan air nasi aking.
- Lalu, masukkan ke dalam drum, campur secara merata dan tutup drum dengan rapat.
- Kemudian, simpan drum di tempat yang teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung.
- Setelah satu minggu, silakan buka drum untuk mengecek apakah daun sudah hancur atau belum.
- Jika belum hancur, basahi dengan air lalu bolak-balik daun dengan menggunakan kayu. Dan silakan Anda tunggu hingga satu minggu lagi.
- Kemudian, jika sudah satu minggu tekstur daun sudah lunak dan hancur maka hal itu menandakan sudah siap Anda gunakan.
Selain dari daun kering, Anda juga dapat memanfaatkan bahan-bahan alami lainnya. Seperti kotoran kambing, dari air cucian beras, dari buah-buahan dan juga dari sampah rumah tangga.
Demikian tadi cara membuat pupuk organik padat dan cair dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang sudah tidak terpakai lagi di sekitar Anda. Pupuk ini sangat bermanfaat bagi tanaman, dengan pupuk yang berasal dari bahan alami, hasil tanaman seperti sayur-sayuran dan buah-buahan akan lebih segar dan sehat. Karena perawatannya menggunakan bahan-bahan alami, tidak menggunakan zat kimia.