Pupuk hidroponik terdiri dari beberapa jenis, seperti AB Mix, organik cair, lewatit HD-5, wonder dan yang lainnya. Di budidaya hidroponik, semua nutrisi yang diberikan dalam bentuk larutan karena media tanam yang digunakan menggunakan air. Anda harus memilih jenis pupuk yang tepat agar tanaman hidroponik bisa tumbuh subur.
Untuk mendapatkan hasil tanaman yang tumbuh subur dan hasil panen berkualitas, maka harus mengetahui apa saja jenis pupuk untuk tanaman hidroponik. Nah, di bawah ini jenis-jenis pupuk tanaman hidroponik yang bisa Anda gunakan.
Daftar Pupuk Hidroponik Terlengkap Untuk Tanaman
Daftar jenis pupuk tanaman hidroponik terlengkap yang bisa Anda pilih adalah:
1. Pupuk AB Mix
Dari banyaknya jenis pupuk tanaman hidroponik, ABmix merupakan salah satu jenis pupuk yang paling banyak digunakan. Alasannya karena jenis pupuk yang satu ini memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang cukup lengkap. Pupuk AB Mix adalah perpaduan dari pupuk A dan B.
Pupuk A juga mengandung unsur kalium dan kalsium, sedangkan pupuk B mengandung fosfat dan kalsium. Perpaduan antara kedua pupuk ini mendukung pertumbuhan tanaman hidroponik. Bagi Anda yang ingin menggunakan jenis pupuk yang satu ini harus memperhatikan dosis yang dianjurkan supaya tidak ada endapan.
Endapan akibat pemberian dosis yang tidak sesuai dengan dosis akan membuat endapan tidak bisa terhisap oleh tanaman sebab akar hanya bisa menyerap nutrisi yang telah larut dengan air. Apabila pupuk yang dipakai memiliki endapan yang menumpuk maka menyebabkan endapan pada pipa dan akibatnya proses penyerapan unsur hara pada tanaman jadi terganggu.
2. Pupuk Organik Cair (POC)
Selain pupuk AB Mix, jenis pupuk hidroponik lainnya yang bisa dipilih adalah pupuk organik cair (POC). Pupuk POC bisa Anda gunakan untuk menambah asupan nutrisi pada tanaman hidroponik sehingga bisa tumbuh subur. Anda tidak perlu khawatir harus membeli pupuk dengan harga mahal sebab bisa membuat pupuk sendiri di rumah.
Anda bisa memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan dan harganya lebih murah di sekitar untuk membuat pupuk. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pupuk POC adalah:
- Kotoran ternak
- Larutan bioaktivator (EM4)
- Dedaunan atau sayur yang tidak dikonsumsi lagi
- Terasi
- Air bersih secukupnya
- Air cucian beras
- Tong plastik dengan tutupnya
Cara membuat pupuk POC adalah:
- Larutkan Bioaktivator: Pertama-tama larutkan dahulu bioaktivator (EM4) dengan air secukupnya. Tambahkan pemanis alami gula, seperti gula merah, air tebu atau gula pasir. Aduklah larutan tersebut sampai tercampur rata dan diamkan selama 20 menit.
- Masukkan Kotoran Ternak ke Tong Plastik: Masukkan kotoran ternak yang sudah Anda persiapkan ke dalam tong plastik atau wadah yang memiliki penutupnya.
- Masukkan Bahan-bahan Organik: Masukkan bahan-bahan organik yang sudah dirajang ke dalam tong yang berisi kotoran ternak tadi.
- Masukkan Larutan Bioaktivator: Masukkan larutan bioaktivator ke dalam tong plastik yang berisi kotoran ternak.
- Masukkan Terasi: Masukkan juga terasi ke dalam tong plastik yang berfungsi untuk mempercepat pembusukan bahan-bahan membuat pupuk hidroponik POC tersebut.
- Masukkan Air Cucian Beras: Tambahkan air cucian beras ke tong plastik dan campur sampai semua bahan merata dengan baik.
- Masukkan Air Secukupnya: Masukkan juga air secukupnya dengan perbandingan 35% cairan dan 65% padat. Aduk semua bahan dengan perlahan sampai semuanya tercampur merata.
- Tutup Tong Plastik dengan Rapat: Setelah semua bahan-bahan tersebut tercampur dengan merata, tutuplah tong plastik dengan penutup rapat-rapat. Buatlah lubang sesuai dengan ukuran selang dan kemudian masukkan selangnya jadi udara di luar tidak bisa masuk. Biarkan bagian ujung selang lain masuk ke dalam botol yang sudah berisi air. Fungsi membuat lubang dan selang tersebut untuk mengatur temperatur suhu adonan pupuk dengan membuang gas yang dihasilkan selama proses berlangsung tanpa ada udara dari luar yang masuk ke dalam tong plastik.
- Mendiamkan Adonan Pupuk: Diamkan adonan pupuk untuk hidroponik tersebut selama kurang lebih 7 sampai 10 hari. Agar memastikan pupuk sudah cair dan jadi bisa Anda cek dengan membuka tutup tong plastik tersebut dan hirup aromanya. Apabila adonan yang Anda hirup beraroma wangi seperti tape maka tandanya adonan pupuk sudah matang.
- Memisahkan Ampas dan Cairan: Apabila proses fermentasi selesai tinggal memisahkan ampas dengan cairannya. Caranya cukup menyaringnya dengan memakai saringan maupun kain tipis.
- Pupuk Siap Digunakan: Air hasil saringan tadi adalah pupuk organik hidroponik cair yang siap digunakan.
3. Margaflor
Pupuk margaflor adalah pupuk yang berbentuk cair seperti air. Jenis pupuk ini mengandung usur mikro dan makro yang cukup lengkap. Pupuk margaflor lebih cocok digunakan untuk jenis tanaman sayur dan hias.
Penggunaan jenis pupuk satu ini harus dilarutkan dengan air terlebih dahulu barulah bisa disiramkan pada media tanaman hidroponik. Penggunaan pupuk ini untuk tanaman hias cukup diberikan 7 sampai 14 sekali dimulai usia tanaman 3 minggu.
Sedangkan untuk jenis tanaman sayuran diberikan setelah usia 14 hari. Dosis untuk tanaman hias cukup 2 cc dengan 1 liter air, sedangkan tanaman sayuran 2,5 cc per 1 liter air.
4. Lewatit HD-5
Pupuk lewatit HD-5 merupakan jenis pupuk hidroponik yang sudah banyak dijual di toko pertanian. Bentuk pupuk yang satu ini berbentuk butiran seperti gula pasir dan berwarna merah muda. Jenis pupuk jni sangat baik untuk pertumbuhan tanaman hidroponik.
Meskipun pupuk Lewatit dipakai untuk tanaman hidroponik, namun tidak larut pada air. Meskipun demikian, kandungan nutrisi yang ada di dalam pupuk bisa dilepaskan dan ditukarkan dengan ion dari garam yang larut pada air. Cara kerjanya perlahan sehingga tanaman tidak mengambil unsur hara berlebihan.
5. Photostrogen
Pupuk phostrogen merupakan jenis pupuk yang mengandung unsur hara mikro dan makro yang cukup lengkap. Cara mengaplikasikan pupuk ini biasanya dicampurkan dengan KCL, Urea dan TSP.
Campuran bahan ini akan dilarutkan dengan air dan aduk hingga merata. Campuran pupuk seperti ini umumnya dipakai untuk jenis tanaman buah hidroponik seperti buah melon.
6. Wonder
Pupuk wonder juga berbentuk cair dan pupuk ini mengandung N, P, K, Ci, Mg, S colouring (E123) dan water. Cara mengaplikasikan jenis pupuk ini adalah dengan mencampurkan 2 jenis pupuk wonder yang berwarna biru serta pupuk wonder berwarna putih.
Pupuk wonder berwarna biru ini berfungsi sebagai pupuk makro dan pupuk wonder berwarna putih berfungsi sebagai pupuk mikro. Cara menggunakannya cukup menuangkan 2 sampai 3 kali atau 4 sampai 6 ml pompa untuk 100 liter air atau 20 galon.
Biarkan air pupuk mengalir ke semua akar tanaman. Jenis pupuk satu ini umumnya sangat cocok untuk tanaman hias akuarium dan tanaman hidroponik.
Itulah beberapa jenis pupuk hidroponik yang paling umum digunakan dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda.