Menanam cabe hidroponik membutuhkan langkah penanaman sekaligus perawatan yang tepat. Metode penanaman hidroponik belakangan ini banyak digemari oleh masyarakat karena tidak membutuhkan lahan yang luas dan tanah yang subur.
Terdapat berbagai macam jenis tanaman yang bisa menghasilkan keuntungan dari sistem hidroponik, salah satunya adalah cabe atau cabai. Apakah cabe dapat ditanam secara hidroponik? Tentu saja cabe adalah salah satu tanaman yang bisa tumbuh dengan baik dalam sistem hidroponik.
Langkah Menanam Cabe Hidroponik Sederhana
Cabe menjadi tanaman yang dibutuhkan hampir tiap masakan di Indonesia. Selain itu, penggunaan cabe juga bisa untuk makanan ringan. Lebih lanjut, bagaimana cara menanam cabe hidroponik? Yuk simak berikut ini penjelasan lengkapnya untuk Anda.
1. Alat dan Bahan
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menyiapkan alat dan bahan penunjangnya sebagaimana berikut ini.
- Botol bekas air mineral, jumlah menyesuaikan kebutuhan
- Media tanam, misalnya pecahan genteng, dan arang sekam
- Kain flanel untuk sumbu
- Larutan nutrisi hidroponik
- Gunting
- Pisau
- Air
- Plastik hitam
2. Persiapan
Jika Anda sudah mempersiapkan alat dan bahan yang Anda butuhkan, lanjutkan dengan memotong botol menjadi dua bagian. Untuk bagian tutupnya berfungsi untuk pot, sementara bagian bawahnya untuk tandon nutrisi.
Lalu, botol tersebut Anda potong sepertiga dari bagian atas kemudian lubangilah sejauh mungkin pada area leher botol. Buatlah lubang pada dinding botol penyimpanan yang seukuran pensil (kurang lebih diameternya 5 mm).
Langkah selanjutnya, buatlah lubang 10 cm yang mulai dari bagian bawah bagian botol. Hal ini bertujuan untuk saluran keluar dan masuk dari udara agar tidak ada sumbatan. Selain itu, bagian akarnya juga bisa mendapatkan oksigen cukup.
Jangan lupa memotong kain flanel dan lebarnya sekitar 3 cm dengan panjang 15 cm. Usahakan kain flanel ini menyentuh sampai bagian bawah botol untuk penyimpanan saat sudah terpasang.
3. Memilih Benih Cabe Rawit
Setelah Anda sudah melakukan berbagai persiapan, selanjutnya pilihlah benih cabe yang tepat. Bibit cabe yang unggul bisa menjadi indikator keberhasilan dari proses produksi.
Sistem hidroponik digunakan bukan hanya untuk menjaga tanaman terbebas dari penyakit dan hama, tetapi juga memperhatikan pemilihan bibit berkualitas. Anda bisa melihatnya dari kriteria, misalnya induknya dan kecepatan pertumbuhan dalam masa penyemaian.
Ada banyak jenis cabai yang cocok untuk ditanam secara hidroponik. Beberapa jenis cabai yang umumnya berhasil dalam sistem hidroponik antara lain: cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, cabai jalapeno, cabai bell dan cabai cabe besar.
Bibit cabe yang memiliki laju pertumbuhan secara cepat bisa menghasilkan tanaman lebih produktif. Hal ini juga bertujuan untuk menghasilkan cabe yang memiliki kualitas tinggi. Berikut ini tips memilih bibit cabe berkualitas.
- Mengetahui kualitas induk dari tanaman cabe yang memiliki kriteria tanaman unggul. Misalnya kekuatan tumbuh cepat, bisa beradaptasi pada berbagai lingkungan, ketahanan baik dari serangan hama, menyerap nutrisi pupuk dengan baik, hasil produksi tinggi, dan bisa menghasilkan cabe berkualitas.
- Bibit cabe yang hendak Anda ambil harus berasal dari cabe yang usianya sudah tua. Sehingga benih yang didapatkan benar-benar terisi dengan penuh.
- Pilih bibit cabe yang paling sehat dan tidak terserang hama atau penyakit
Kalau Anda tidak bisa memilih benih yang terbaik maka bisa mengunjungi toko pertanian hidroponik untuk mendapatkannya. Biasanya terdapat dua jenis yang dijual, yaitu benih hibrida dan OP.
Hibrida adalah benih yang memiliki kualitas lebih tinggi daripada OP. Sebab, hibrida Anda dapatkan dari hasil penyilangan dua induk yang kualitasnya sama-sama baik.
4. Menyemai Benih Cabe
Langkah menanam cabe hidroponik selanjutnya adalah menyemai benih dalam botol yang sudah Anda siapkan sebelumnya. Gunakanlah arang sekam, tanah, dan kompos dengan perbandingan sebesar 1 : 1.
Langkah pertama yaitu dengan meletakkan benih cabe dalam media persemaian. Lalu, aturlah jarak antar benih yang ada pada persemaian. Setelah itu, tutupilah menggunakan media tanah halus.
Lakukanlah pemeliharaan yang tepat, caranya menyiram dan sanitasi rutin hingga tanaman mampu mengeluarkan daun beberapa helai. Biasanya daun ini akan muncul sekitar lima sampai tujuh hari pasca proses penyemaian tersebut.
5. Meracik Larutan Nutrisi Tanaman
Penyemaian benih cabe bisa memakan waktu sampai berhari-hari, sehingga Anda bisa menunggu waktu sembari mempersiapkan komponen lain. Misalnya mempersiapkan larutan nutrisi tanaman yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan cabe.
Terdapat berbagai jenis pupuk yang bisa Anda gunakan, seperti yang mengandung fosfor, nitrogen, dan kalium sebagai unsur hara makro. Selain itu, perhatikan juga unsur hara mikronya seperti oksigen. Hal ini penting untuk memberikan dukungan pertumbuhan dan proses fotosintesis.
Meskipun Anda bisa membuat larutan nutrisi ini secara mandiri, tetapi cukup merepotkan karena komposisinya harus seimbang. Sebaiknya Anda membeli larutan nutrisi AB Mix yang tersedia di berbagai toko pertanian hidroponik. Anda juga bisa berkonsultasi merek dan komposisi paling sesuai untuk tanaman cabe.
Jika larutan nutrisi yang tersedia habis ataupun mengering akibat berbagai alasan nantinya bisa berdampak pada tanaman layu ataupun mati. Kebutuhan akan unsur hara mikro untuk tanaman cabe yang sedang dalam fase pertumbuhan vegetatif harus terpenuhi secara optimal.
Pada masa tersebut sebaiknya Anda memberikan larutan nutrisi yang asalnya dari pupuk daun. Barulah saat fase pertumbuhan generatif, bisa memanfaatkan larutan nutrisi dari pupuk buah.
6. Pemindahan Hasil Penyemaian
Cara menanam cabe hidroponik yang selanjutnya adalah memindahkan bibit yang sudah berkecambah. Pemindahan ini dari media semai ke dalam media pertumbuhan tanaman secara hati-hati. Bibit tersebut bisa Anda pindahkan ke dalam media pertumbuhan botol bekas yang sudah Anda persiapkan.
Sebelum Anda memindahkannya, pastikan sudah menuangkan nutrisi ke bawah botol. Jangan lupa untuk mengatur ketinggian air, lalu buatlah sedikit ruang dan lubang pada sisi-sisi botol agar oksigen bisa masuk.
Jika sudah, pindahkanlah benih dan media tanam ke dalam bagian kepala botol yang Anda pasangi sumbu di tutup botol yang posisinya terbalik. Perbanyaklah media tanam sampai sedikit padat, sehingga tanaman bisa Anda topang dengan kuat ketika tumbuhan membesar. Terakhir, pasang kepala botol yang terbaik dalam badan botol serta pastikan sumbunya mengenai air dari larutan nutrisi.
7. Perawatan Cabe Hidroponik
Proses perawatan tanaman cabe hidroponik sebenarnya tidak terlalu merepotkan. Cukup memastikan kebutuhan nutrisi pada tanaman selalu terpenuhi saat masa pertumbuhan.
Perhatikan kembali tahapan peracikan larutan nutrisi untuk mengetahui pupuk yang harus Anda buat untuk menunjang nutrisi hidroponik pada cabe. Dalam masa pertumbuhan vegetatif yaitu pada batang, akar, daun, dan tunas lalu masa generatif pada bunga, buah, dan biji.
Semakin besarnya ukuran tanaman, kebutuhan nutrisinya pun akan semakin bertambah. Sehingga jangan sampai Anda lupa menuangkan larutan nutrisi di bagian bawah botol. Terutama jika larutan sudah nampak berkurang, Anda harus segera menambahnya secara berkala.
Kesimpulan
Lakukanlah cara ini sampai tanaman mencapai masa panen. Barulah Anda bisa memetik hasil panen tersebut. Itulah informasi mengenai cara menanam cabe hidroponik yang bisa Anda lakukan. Pastikan langkah-langkat di atas Anda lakukan secara tepat agar mendapatkan hasil panen yang optimal. Anda juga bisa mengambil peluang keuntungan dari cara ini dengan menjual hasil panen ke pasaran.