Menanam sayuran tomat dengan cara hidroponik memang menjadi salah satu alternatif untuk kalian yang tidak memiliki lahan cukup. Cara menanam tomat hidroponik harus diperhatikan dengan baik untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut ini cara untuk menanam tomat dengan sistem hidroponik bagi pemula, supaya tidak ada kesalahan.
1. Persiapan Alat dan Bahan Hidroponik
Mempersiapkan alat dan bahan sangat krusial dalam menanam tomat secara hidroponik, terutama pada bahan yakni bibit tomat. Ada beberapa persiapan yang mungkin perlu kalian lakukan terlebih dahulu supaya proses penanaman bisa lebih lancar dan benar.
1. Bahan dan Bibit
Bahan dalam menanam sayuran itu sudah pasti bibit dan bila ingin menanam tomat hidroponik, maka bibit harus dipersiapkan dengan baik. Sebisa mungkin kalian mencari bibit tomat yang paling unggul dengan cara mencari toko pertanian yang kredibilitasnya memang sudah terjamin.
Bila sulit menemukan toko yang tepat, maka kalian bisa juga memilih bibit tomat dari biji tomat yang biasa kalian beli untuk memasak. Biji tomat dikeringkan terlebih dahulu sampai benar-benar kering, dan kemudian rendam ke dalam air selama 15 menit. Bibit yang terendam di dalam air itu adalah bibit yang unggul, dan kalian bisa memilih bibit tersebut untuk ditanam dengan menggunakan sistem hidroponik.
2. Alat dan Perkakas
Ada beberapa alat yang harus disiapkan apabila kalian menginginkan untuk menanam tomat dengan menggunakan sistem hidroponik. Menanam tomat dengan sistem hidroponik itu membutuhkan peralatan seperti media tanam yakni rockwool, gergaji kecil, kain flanel atau pipa, bak nutrisi, nutrisi AB Mix, dan instalasi yang diperlukan.
2. Tahapan dalam Menanam Tomat Hidroponik
Ada beberapa tahapan dalam menanam tomat secara hidroponik yang harus dipahami, supaya langkahnya benar dan mendapat hasil baik. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa tahapan tersebut.
1. Penyemaian Bibit Tomat Hidroponik
Penyemaian bibit tomat itu dilakukan dengan cara mengeringkan biji atau bibit tomat terlebih dahulu dan kemudian masukkan ke dalam kotak kecil. Setelah itu masukkan rockwool sebagai media sekam ke dalam kota kecil yang berisi bibit tomat yang sudah kalian pilih sebelumnya. Biarkan terlebih dahulu bibit tomat tersebut untuk kurang lebih 2 bulan atau sampai tumbuh hingga minimal 15 cm.
Setelah sudah memenuhi persyaratan untuk pemindahan tersebut, maka bibit tomat siap dipindahkan ke lahan hidroponik yang sudah disiapkan. Pemindahan ini harus dilakukan secara perlahan dan jangan sampai ada akhir yang terpotong saat pemindahan.
2. Pemindahan Bibit ke Sistem Hidroponik
Pemindahan bibit tomat menggunakan sistem hidroponik itu biasanya menggunakan sistem DFT yakni deep flow system dan merupakan yang terbaik. Sistem ini mampu mengontrol aliran dan sirkulasi air nutrisi supaya bisa meneteskan nutrisi tersebut sampai ke akar tanaman tomat. Berikut ini penjelasan cara menanam tomat hidroponik dengan memindahkan bibit menggunakan sistem DFT.
- Pisahkan penyemaian biji di dalam rockwool
- Masukkan rockwool ke dalam media tanam yang sudah dilengkapi dengan kerikil, pecahan atap, sampai dengan arang.
- Memberikan kadar nutrisi yang tepat untuk tomat yakni sekitar 1300 ppm, kalian membutuhkan alat TDS untuk mengukur nutrisi dengan tepat.
- Bila nutrisi kurang, maka bisa membeli nutrisi AB Mix di toko pertanian untuk memenuhi nutrisi demi menghasilkan buat yang terbaik.
3. Perawatan Tomat Hidroponik
Perawatan juga menjadi kunci dalam menanam sayuran, bila tidak terawat sudah pasti akan mati dan juga membusuk. Berikut ini kami akan jelaskan langkah perawatan apa saja yang perlu dilakukan pada saat menanam tomat dengan hidroponik.
- Memastikan kadar nutrisi yang tersedia itu sekitar 1300 ppm dengan menggunakan alat TDS, jika sampai kurang maka perlu ditambahkan nutrisi terlebih dahulu.
- Pasang penopang kayu kecil dengan kayu untuk menopang tomat saat tumbuh tinggi supaya bisa tetap kokoh dan tegak.
- Mengecek tanaman secara rutin untuk melihat setiap fasenya yang mungkin perlu perawatan yang sedikit berbeda. Pastikan nutrisi tercukup baik sedari awal atau setelah tanaman mulai berkembang dan juga berubah.
- Potong ranting pohon yang tidak menghasilkan buah, supaya nutrisi yang dibagikan pada tanaman hanya pada ranting yang berbuah saja.
- Tingkatkan nutrisi sampai 3600 ppm saat buah sudah semakin banyak untuk meningkatkan pertumbuhan untuk hasil yang baik setelah menuju panen. Ini merupakan langkah terbaik dalam cara menanam tomat hidroponik.
4. Menjaga Tanaman dari Hama dan Penyakit
Proses merawat tanaman tentu saja harus memahami hama dan penyakitnya, supaya bisa memahami bagaimana cara mengatasinya. Ada beberapa penyakit dan hama yang terdapat pada tomat, berikut ini penjelasannya.
a. Penyakit Bulat dan Lalat Buah
Tanaman tomat bisa terkena penyakit bulat dan juga penyakit lalat buah yang akan menyebabkan hasil buah tomat tidak terlalu bagus. Penyakit bulat bisa dideteksi dengan mudah yakni tanaman tidak bisa bertumbuh lebih lanjut, dan akhirnya pun lebih cepat membusuk. Cara mengatasinya bisa dengan nutrisi mikro ZPT, atau bisa juga menggunakan semprot tomat hidroponik tersebut.
Penyakit lalat buah bisa menyebabkan tanaman tomat pun akan lebih cepat membusuk atau bahkan sudah membusuk. Memberi fungisida dan bakterisida mampu meninggalkan penyakit lalat buah yang sangat merugikan bagi petani tomat.
b. Mencegah Daun Lebih Cepat Membusuk
Tanaman tomat memang rapuh, di mana daun jadi jauh lebih cepat membusuk dan berubah warna yang menyebabkan buah membusuk juga. Ada beberapa cara untuk mencegah daun tomat bisa lebih berwarna, berikut ini langkahnya.
– Semprot tanaman tomat satu kali dalam seminggu, namun disarankan untuk menyemprot satu kali dalam 2 hari.
– Bila terlihat daun sudah mulai layu maka cabut atau potong daunnya supaya tidak merambah daun lain yang bisa mengakibatkan kebusukan juga.
– Menyemprotkan bakterisida dan fungisida untuk bisa melakukan pencegahan daun membusuk yang lebih maksimal.
Pencegahan hama dan juga penyakit ini sangat penting untuk membuat cara menanam tomat hidroponik jauh lebih efektif dan efisien.
5. Panen Tomat
Memanen tomat memang menjadi langkah akhir dari tahapan menanam hidroponik yakni dengan mengambil buat tomat. Pastikan tomat dalam kondisi berwarna merah dan juga memiliki ukuran yang mungkin sedikit lebih besar dari yang pernah dilihat. Biasanya waktu yang dibutuhkan tanaman tomat hidroponik untuk sampai bisa berbuah dan siap panen itu sekitar 80 sampai dengan 90 hari.
3. Kelebihan Menanam Hidroponik
Banyak orang yang ingin menanam sayuran hidroponik itu sudah pasti karena memiliki beberapa kelebihan tersebut. Berikut ini kami akan jelaskan apa saja kelebihannya.
-
- Pertumbuhan Lebih Cepat: Buah-buahan yang ditanam dengan sistem hidroponik cenderung tumbuh lebih cepat daripada di tanah. Ketersediaan nutrisi yang langsung dan optimal membantu tanaman tumbuh dengan lebih efisien.
- Penggunaan Air yang Efisien: Sistem hidroponik memungkinkan penggunaan air yang jauh lebih efisien karena air dan nutrisi dapat di-recirculate dalam sistem. Ini berkontribusi pada konservasi air.
- Kualitas Buah yang Lebih Tinggi: Dengan kontrol yang ketat atas nutrisi dan lingkungan tumbuh, buah-buahan hidroponik sering kali memiliki rasa, ukuran, dan kualitas yang lebih baik.
- Tanah Tidak Diperlukan: Tanaman buah dalam sistem hidroponik tidak memerlukan tanah, sehingga mengurangi masalah seperti tanah yang tidak subur atau erosi tanah. Apalagi soal hama dan penyakit yang berasal dari tanah.
- Potensi Hasil Lebih Tinggi: Dengan pemantauan dan manajemen yang baik, sistem hidroponik memiliki potensi untuk hasil buah yang lebih tinggi per satuan luas dibandingkan dengan tanaman di tanah.
Demikianlah beberapa cara menanam tomat hidroponik untuk pemula yang mungkin bisa menjadi sebuah sarana berbagi dan saling belajar. Perlu diingat bahwa sistem hidroponik memerlukan perawatan yang cermat, pemahaman tentang nutrisi tanaman, dan investasi awal yang lebih tinggi dalam peralatan dan pengembangan nya. Selain itu, tanaman hidroponik buah-buahan seperti tomat mungkin lebih rumit daripada pertanian sayuran atau tanaman hias.