Keladang.com – Sebelum melakukan budidaya tanaman, mengetahui tingkat kesuburan tanah merupakan hal yang sangat penting. Semakin subur tanah yang digunakan, maka akan membuat pertumbuhan tanaman semakin baik dan tingkat keberhasilan panen juga akan semakin besar. Kesuburan tanah adalah keadaan atau kondisi serta kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman dengan berbagai komponen di dalamnya.
Beberapa komponen tersebut antara lain adalah biologi, kimiawi dan fisika. Sebagian besar orang menilai jika kesuburan tanah memiliki makna yang sama dengan kesehatan tanah. Padahal, keduanya sebenarnya memiliki pengertian yang berbeda. Mengutip dari situs resmi Kementerian Pertanian Republik Indonesia, kesehatan tanah adalah kondisi atau keadaan tanah yang mendukung serta menjamin tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
4 Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah adalah kondisi tanah yang memiliki jumlah unsur hara yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Tanah yang subur adalah tanah yang mengandung unsur hara dalam jumlah yang banyak, seperti Nitrogen, Fosfor, Kalium dan lain-lain. Serta mengandung unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah kecil seperti Magnesium, Molibdenum, Besi, Seng dan lain-lain.
Kesuburan tanah mempunyai pengaruh yang besar terhadap produktivitas tanah, sebab tanah yang produktif harus subur. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kesuburan tanah.
1. Faktor Fisik
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanah adalah faktor fisik yang terdiri dari iklim, tekstur tanah, struktur tanah. Kapasitas retensi air, konduktivitas listrik dan kepadatan massal.
- Iklim adalah kondisi cuaca yang ada pada suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Beberapa ciri-ciri iklim yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanah adalah suhu dan curah hujan. Suhu mempengaruhi bahan organik dan juga kerja mikro organisme di dalam tanah. Tempat yang memiliki suhu tinggi memiliki kandungan bahan organik yang rendah. Sehingga bahan organiknya lebih sedikit.
- Tekstur tanah, seperti berpasir, lanau dan lempung.
- Struktur tanah, bahan organik dan pola pertanian mempengaruhi struktur tanah. Tanah yang menerima pupuk organik dengan komposisi yang tepat akan membuat struktur tanah menjadi baik. Aktivitas mikroba juga membantu memperbaiki struktur tanah. Dan struktur tanah mempengaruhi pergerakan air dan udara di dalam tanah, serta kemantapan organisasi tanah.
- Kapasitas retensi air yaitu potensi tanah dalam menahan air melawan gaya gravitasi. Ketersediaan air dalam tanah merupakan indikator kesuburan tanah yang baik. Dan membantu akar tanaman mencapai kedalaman yang dalam. Ini merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan tanaman apa yang cocok Anda tanam. Serta untuk menentukan berapa banyak air yang harus Anda berikan melalui irigasi.
- Konduktivitas listrik yaitu pengukuran konsentrasi garam total dalam tanah.
- Kepadatan curah, tekstur dan struktur tanah mempengaruhi kepadatan curah.
2. Faktor Biologis
Faktor yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanah selanjutnya adalah faktor biologis. Ini merupakan komponen hidup yang diperlukan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Beberapa faktor biologis antara lain bahan organik, mikro organisme, siklus biogeokimia, dan mineralogi tanah berkontribusi terhadap kesuburan tanah. Faktor ini yang membantu pergantian nutrisi lama dengan nutrisi baru.
- Bahan organik terbentuk dari bangkai hewan, tumbuhan, jamur, serangga dan lain-lain. Humus, serasah daun dan kotoran hewan juga merupakan bahan organik. Tanah yang subur harus mengandung sekitar 5% bahan organik di dalamnya. Petani dapat menambah jumlah humus di lahan pertanian untuk meningkatkan kesuburan tanah.
- Mikro organisme, tanah menampung berbagai macam mikroba termasuk bakteri, actynomyces, jamur, protoza dan lain-lain. Dan bakteri adalah jumlah yang paling besar. Mikro organisme ini berkontribusi dengan Nitrogen, Fosfor, Karbon dan lain-lain. Pemecah Nitrogen pada umumnya meningkatkan ketersediaan Nitrogen di dalam tanah yang dapat meningkatkan kesuburan.
- Siklus biogiokemia, siklus ulang di alam yang berulang yang terjadi dengan cepat. Beberapa siklus nutrisi utama antara lain ada siklus Karbon, siklus Nitrogen, siklus Belerang dan siklus Fosfor.
- Mineralogi tanah, ini mengacu pada keberadaan mineral di dalam tanah. Jika tanah kaya akan nitrogen, fosfor dan belerang, maka menandakan jika tanah tersebut adalah tanah yang subur. Daerah dengan letusan gunung berapi yang tinggi, maka tanah tersebut memiliki kesuburan yang tinggi.
Baca Juga :
8 Teknik Pengolahan Tanah Pertanian Modern Agar Hasil Panen Melimpah
10 Tujuan Mencangkul atau Membajak Tanah
3. Pengaruh Faktor Kimia untuk Kesuburan Tanah
Beberapa faktor kimia yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanah meliputi konsentrasi nitrogen, kation, konsentrasi anion, reaksi pertukaran ion dan lain-lain.
- PH tanah merupakan faktor yang sangat penting mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Mayoritas tanaman toleran dan menjaga kisaran PH antara 5,5 hingga 6,5.
- Kapasitas pertukaran kation, tanah liat dan bahan organik merupakan sumber utama kapasitas pertukaran kation. Tanah dengan nilai pasir yang lebih tinggi biasanya memiliki nilai KTK yang lebih tinggi. Meskipun jenis tanah liat dapat mempengaruhi KTK secara nyata.
- Nutrisi tanaman, tanaman membutuhkan udara, air, cahaya, suhu yang sesuai dan 18 nutrisi penting untuk bertahan hidup. 18 nutrisi ini biasa disebut makronutrien dan mikronutrien.
- Tanaman memerlukan jumlah makronutrien yang lebih tinggi yang mempunyai 2 sub kelompok. Yakni kelompok primer yang meliputi Nitrogen N), Fosfor (P) dan Kalium (K). Dan kelompok sekunder yang meliputi Magnesium (Mg), Kalsium (Ca) dan Sulfur (S). Kedua kelompok ini bisa Anda dapatkan pada pupuk tanaman.
- Zat gizi mikro, yaitu zat yang dibutuhkan lebih sedikit dari zat makro. Antara lain ada Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo), Klorida (Cl), Natrium (Na), Nikel (Ni), Silikon (Si). Cobalt (Co), dan Selenium (Se). Pemberian kedua unsur ini harus seimbang dan jangan berlebihan
4. Komposisi Mineral
Faktor keempat yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanah adalah komposisi mineral. Hal ini karena komposisi mineral tanah membantu memperkirakan kemampuan tanah dalam mempertahankan unsur hara tanaman. Penerapan pupuk dan pupuk kandang yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas tanah. Tanah yang kaya nutrisi adalah tanah yang subur.
Dan untuk meningkatkan kesuburan tanah bisa dilakukan dengan memberikan bahan organik ke dalam tanah, unsur hara, pupuk dan aktivitas biologis. Bahan organik seperti kompos, pupuk hijau dan sisa tanaman dapat berguna untuk meningkatkan bahan organik tanah. Hingga pada akhirnya dapat meningkatkan produksi sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman.
Jika dibandingkan dengan pupuk kimia, pemberian pupuk kandang terbukti lebih efektif dan juga lebih ramah terhadap lingkungan. Pupuk organik terbukti mampu meningkatkan kualitas tanah dan memperbaiki sifat fisik dan kimianya. Kandungan humus dalam pupuk organik mampu meningkatkan kandungan biologis yang membantu asupan unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Demikian tadi penjelasan secara detail tentang 4 faktor yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Tanah yang subur dan kaya akan nutrisi sangat berpengaruh dalam budidaya tanaman pertanian. Dengan melakukan budidaya tanaman, baik sayuran maupun buah-buahan di atas tanah yang subur. Maka, para petani akan mampu menghasilkan tanaman yang berkualitas dengan hasil panen yang melimpah.