Keladang.com Mungkin banyak orang yang belum mengetahui tentang bagaimana cara budidaya tanaman karet. Padahal budidaya karet merupakan salah satu ladang bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan besar. Tanaman karet atau hevea brasiliensis adalah tanaman yang berasal dari Amerika Serikat. Namun, kini sudah tersebar di berbagai negara tropis di seluruh Indonesia, termasuk Indonesia.
Tanaman ini dapat tumbuh subur di wilayah yang memiliki tingkat curah hujan yang tinggi, suhu udara yang hangat dan tingkat kelembapan yang cukup. Ciri-ciri dari tanaman karet adalah memiliki daun yang lebar dan dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 30 sampai 40 meter. Berbentuk lebar dan panjang dengan ujung lancip, runcing dan tepi bergerigi.
Tanaman ini memiliki batang yang lurus, berbentuk silinder dan mempunyai diameter yang dapat mencapai 1 meter. Kulit batang pohon karet berwarna abu-abu kehijauan dan berlapis getah yang menjadi bahan utama dalam pembuatan produk karet. Proses pembuatan getah karet ini dilakukan dengan cara menyadap batang karet dan mengumpulkan getah yang keluar. Kemudian diolah untuk keperluan berbagai bahan industri.
4 Tahapan Budidaya Tanaman Karet
Saat ini semakin banyak orang yang ingin melakukan budidaya tanaman karet. Hal ini karena budidaya tanaman karet dapat menghasilkan keuntungan yang besar dan memiliki prospek jangka panjang yang cerah. Di Indonesia, daerah yang cocok untuk tanaman karet adalah daerah-daerah Indonesia bagian barat. Seperti Sumatera, Kalimantan dan Jawa karena memiliki iklim yang lebih basah.
Hal ini karena di wilayah ini juga memiliki curah hujan yang lebih baik dan hampir merata di sepanjang tahun. Yaitu memiliki curah hujan berkisar antara 100 hingga 150 hari per tahun. Namun, intensitas hujan yang berlebih juga tidak baik apalagi jika terjadi pada pagi hari, maka akan membuat produksi getah menjadi berkurang. Dan jika penyadapan dipaksa saat terjadi hujan, maka kualitas lateksnya menjadi encer.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan dan juga langkah-langkah budidaya tanaman karet yang tepat.
1. Mempersiapkan Lahan
Cara budidaya tanaman karet yang pertama adalah mempersiapkan lahan. Agar tanaman dapat tumbuh optimal, Anda harus mempersiapkan lahan dengan baik. Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan dalam persiapan lahan tanaman karet ini. Antara lain adalah pembenahan drainase, pembuatan bedengan dan pengapuran tanah.
Tujuan pengapuran tanah ini adalah untuk mengurangi tingkat keasaman berlebih pada tanah. Selain itu, tujuan pengapuran tanah adalah juga untuk memperbaiki kualitas tanah agar dapat lebih subur dan gembur.
Baca Juga : 8 Cara Budidaya Daun Sirih Anti Gagal, dari Batang, Stek dan Media Air
2. Pemilihan Bibit
Cara budidaya tanaman karet selanjutnya adalah pemilihan bibit tanaman karet. Bibit karet yang hendak Anda tanam harus berasal dari induk pohon karet yang sehat dab berkualitas. Selain itu, tanaman karet yang hendak Anda gunakan sebagai bibit juga harus berusia lebih dari 1 tahun. Berikut ini adalah beberapa contoh bibit unggul pohon karet yang cocok yang dapat Anda gunakan.
- RRIM 2025 adalah bibit unggul pohon karet yang dikembangkan oleh Rubber Research Institute of Malaysia. Bibit ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain produksi getah yang tinggi dan juga tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
- PB 260 yang merupakan bibit unggul pohon karet yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Karet di Indonesia. Sama seperti bibit RRIM 2025, bibit ini juga memiliki produksi getah yang tinggi serta memiliki ketahanan yang tinggi terhadap hama dan penyakit.
- PB 235 yaitu bibit unggul tanaman karet yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Karet di Indonesia. Keunggulan dari bibit ini adalah memiliki produksi getah yang tinggi, tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta mampu beradaptasi dengan berbagai jenis tanah dan iklim.
- GT 1 yaitu bibit unggul pohon karet yang dikembangkan oleh Rubber Research Institute of India. Beberapa keunggulan dari jenis bibit ini adalah memiliki produksi getah yang tinggi, tahan terhadap serangan hama dan penyakit dan juga memiliki kemampuan untuk dapat beradaptasi dengan berbagai jenis tanah dan iklim.
- RRII 105 yaitu jenis bibit unggul karet yang berasal dari Rubber Research Institute of India. Bibit ini juga memiliki beberapa keunggulan antara lain memiliki produksi getah yang tinggi. Keunggulan lainnya adalah memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit serta mampu untuk beradaptasi dengan berbagai jenis tanah dan iklim.
3. Cara Budidaya Tanaman Karet
Langkah selanjutnya adalah proses perawatan tanaman karet, yang meliputi proses penyulaman, pemangkasan, pemberian pupuk dan pengendalian hama dan penyakit. Penyulaman adalah proses penggantian bibit yang mati atau terkena penyakit dengan bibit yang baru, yaitu bibit yang sehat dan berkualitas. Setelah penyulaman, proses perawatan selanjutnya adalah pemangkasan yang bertujuan untuk menjaga kualitas dan produksi getah karet.
Untuk tahap perawatan selanjutnya adalah pemupukan. Pemberian pupuk ini harus Anda lakukan secara rutin untuk menjaga kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Untuk dosis pemberian pupuk pada tanaman karet umumnya dilakukan dua kali dalam setahun dengan seimbang.
Dosis pupuk untuk tanaman karet yang berumur 6 hingga 15 tahun adalah 350 gram pupuk Urea per hektar dalam satu tahun. Selain itu, juga pupuk SP sebanyak 260 gram per hektar per tahun, dan 300 gram KCl per hektar per tahun.
Baca Juga : Cara Budidaya Buah Naga di Pekarangan Rumah Agar Cepat Berbuah
4. Proses Panen
Cara budidaya tanaman karet yang terakhir adalah proses panen atau penyadapan. Jika tanaman karet sudah berumur 5 tahun, Anda dapat melakukan pemanenan. Pemanenan dalam budidaya tanaman karet adalah memperoleh getah karet yang dapat Anda lakukan dengan cara menyadap. Cara menyadap pohon karet adalah dengan cara membuat goresan pada kulit pohon karet dan membiarkan getah keluar secara alami. Selanjutnya, getah karet dikumpulkan dan diolah menjadi produk karet yang siap untuk dijual.
Ada beberapa poin dalam proses penyadapan getah karet, antara lain berikut ini.
- Pilih pohon karet yang sehat dan memiliki umur lebih dari 5 tahun.
- Pilih alat sadap yang tepat untuk menghindari kerusakan pada kulit batang karet, yaitu pisau sadap, tabung dan selang, serta ember sebagai wadah untuk menampung getah.
- Bersihkan kulit batang karet dari kotoran dan sisa getah sebelum melakukan penyadapan. Hal ini dapat memperpanjang umur kulit batang karet.
- Buat goresan pada kulit batang karet dengan sudut 30-45 derajat dan kedalaman sekitar 0,5-1,5 mm. Jangan terlalu dalam karena dapat merusak jaringan kulit dan merusak pohon karet.
- Berikan stimulan pada kulit batang karet untuk meningkatkan aliran getah.
- Nantinya, getah karet yang keluar dari goresan kulit batang karet akan menetes ke dalam ember atau wadah lain yang telah disiapkan. Jangan lupa pastikan wadah tersebut bersih dan steril untuk mencegah kontaminasi dan mengurangi risiko penyakit pada pohon karet.
- Setelah proses penyadapan selesai, tutuplah goresan pada kulit batang karet dengan perekat khusus. Hal ini bertujuan untuk melindungi kulit batang dari serangan hama dan penyakit. Dan juga dapat memperpanjang umur kulit batang.
Demikian tadi 4 tahapan budidaya tanaman karet yang tepat agar panen berlimpah dan menghasilkan keuntungan yang besar. Selamat menanam.