Keladang.com – Budidaya rebung menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan. Rebung adalah sayuran yang berasal dari tanaman bambu, yaitu bagian pucuk lembut atau tunas bambu yang baru saja muncul. Rasanya yang manis dan khas, membuat banyak orang merasa ketagihan jika sudah merasakannya. Ada ratusan spesies bambu yang berpotensi menghasilkan rebung.
Namun, hanya beberapa diantaranya saja yang menghasilkan jauh lebih enak dan lebih produktif daripada yang lain. Kebanyakan spesies bambu hanya menghasilkan tunas kecil, keras, pahit, berjumlah sedikit. Serta membutuhkan waktu berjam-jam untuk memasaknya. Untuk melakukan budidaya rebung, pilihlah spesies bambu khusus makanan. Pilihlah spesies yang pucuknya paling empuk, paling enak dan produktivitasnya melimpah.
Budidaya rebung saat ini menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Bahkan, saat ini ada banyak perusahaan yang menjual bibit rebung berkualitas secara Online dengan menyediakan berbagai varietas bambu dari berbagai negara. Dan semua varietas bambu tersebut mampu menghasilkan rebung yang enak, manis dengan hasil yang melimpah. Berikut ini adalah beberapa varietas bambu penghasil rebung terbaik.
Varietas Bambu Penghasil Rebung Terbaik
Untuk melakukan budidaya rebung, ada beberapa kriteria yang harus Anda perhatikan. Pertama, pilihlah bambu yang memiliki batang berdiameter besar di atas permukaan tanah. Karena semakin besar batangnya, maka akan semakin besar juga tunasnya sehingga semakin besar juga hasil panennya. Selain itu, varietas bambu memiliki toleransi dingin yang berbeda-beda, jadi pilihlah yang sesuai dengan iklim Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa varietas bambu penghasil rebung terbaik yang bisa Anda jadikan bibit.
1. Genus Phyllostachys
Varietas bambu ini pada umumnya tahan dingin dan menghasilkan tunas berkualitas baik. Jenis bambu ini secara luas dianggap sebagai pilihan bibit rebung terbaik bagi para pekebun di Amerika. Kelebihan dari jenis bambu ini adalah terkenal dengan pucuknya yang sangat lezat.
2. Bambu Moso (Phyllostachys edulis)
Varietas bambu yang satu ini secara komersial tumbuh di negara Asia sebagai makanan dan bahan konstruksi. Jenis bambu ini memiliki ketinggian hingga mencapai 50 kaki atau lebih, dengan diameter batang hingga 8 inci. Selain di Asia, varietas bambu ini juga tersedia di pembibitan Amerika, dan bisa tahan dingin hingga 0 derajat Fahrenheit.
3. Budidaya Rebung dari Bambu Tunas Manis (Phyllostachys Dulcis)
Varietas lain yang populer di industri rebung Asia adalah bambu tunas manis. Spesies bambu ini memiliki ketinggian hingga mencapai 40 kaki dengan diameter batang hingga 30 inci. Jenis bambu ini dapat tahan dingin hingga 0 derajat Fahrenheit.
4. Bambu Ampel Kuning
Bambu ampel kuning (Bambusa vulgaris var. striata Schard ex Wendl) merupakan jenis bambu yang dapat bertahan hidup di lahan marginal dataran rendah. Yaitu lahan yang tidak subur, miskin hara, dan rendah produktivitasnya. Jika di musim kemarau sangat kering karena kurang persediaan air, sedangkan pada musim hujan lahan ini akan tergenang air.
Bambu ampel kuning atau biasa disebut bambu kuning, pada umumnya ditanam sebagai bambu hias. Warna buluh kuning bergaris hijau dari pangkal sampai ujung menjadikan bambu ini terlihat menarik dan eksotik. Banyak orang yang juga menanam bambu ini di depan rumah dan diyakini dapat menolak bala penghuni rumah. Bambu kuning ternyata juga dapat menghasilkan rebung yang enak dan kaya akan nutrisi.
Kandungan nutrisi pada rebung antara lain protein, karbohidrat, lemak, thiamin, riboflavin, Vitamin A, Vitamin C. Selain itu, juga mengandung mineral, kalsium, fosfor, zat besi dan kalium. Selain sumber nutrisi, rebung juga berkhasiat sebagai obat. Karena di dalam 100 gram rebung mengandung kadar kalium sebesar 553 mg. Sehingga dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
Cara Budidaya Rebung Berkualitas
Cara budidaya rebung bisa Anda lakukan dengan beberapa tahapan perawatan. Salah satunya adalah dengan merawat rumpun bambu penghasil rebung dengan benar. Pastikan bambu tumbuh dengan nutrisi yang cukup, caranya adalah dengan pemberian pupuk yang cukup. Baik pupuk daun bambu alami atau pupuk NPK. Berikut ini langkah-langkah merawat bambu untuk menghasilkan rebung berkualitas.
1. Pastikan Tunas Bambu Terpapar Sinar Matahari
Langkah pertama adalah memastikan tunas bambu terekspos sinar matahari langsung. Hal ini dapat mendorong tunas bambu tumbuh lebih sehat dan lebih awal. Perhatikan juga pangkal rumpun bambu dalam kondisi sehat dan bersih.
2. Cara Budidaya Rebung dengan Pemupukan
Selanjutnya adalah proses pemupukan, kualitas rebung dari bambu yang dirawat dan diberi pupuk jauh lebih baik. Jika dibandingkan dengan kualitas rebung dari bambu yang tanpa perawatan. Anda dapat menggunakan pupuk alami dari daun bambu yang membusuk di sekitarnya atau juga bisa dengan memberikan pupuk NPK.
Untuk pupuk NPK, gunakan dosis dengan perbandingan 5:3:2. Dan pastikan pupuk tidak menutupi atau mengenai tunas bambu, berikan pupuk di area sekitarnya saja.
3. Timbun Sekeliling Tunas
Pada awal masa tunas, yaitu ketika sebagian besar tunas masih berada di dalam tanah, rebung masih enak dan masih layak konsumsi. Namun, saat tunas sudah mulai keluar dan berwarna hijau atau hitam. Biasanya rebung sudah mulai terasa pahit dengan tekstur yang sudah mulai berserat. Maka, untuk menghasilkan rebung yang baik, timbun sekeliling tunas dengan tanah dengan ketinggian sekitar 20 cm.
4. Proses Panen Rebung Bambu
Pada beberapa jenis bambu, akan mempunyai tunas rebung yang cukup banyak. Contohnya pada bambu Dendrocalamus asper atau bambu petung. Untuk memanen rebung yang berkualitas dengan rasa yang manis, pastikan Anda memanennya ketika berukuran sekitar 30 cm. Jika ukurannya sudah lebih dari 50 cm, biasanya rebung akan terasa pahit dan keras.
Waktu terbaik memanen rebung adalah pada pagi hari ketika suhu masih rendah dan kelembaban tinggi. Jangan panen semua rebung, tinggalkan 3 hingga 4 tunas untuk memastikan pertumbuhan rumpun bambu yang baik. Biarkan sisa potongan rebung terbuka dan kering sebelum dilakukan penimbunan berikutnya.
Demikian tadi cara menanam bambu yang benar untuk menghasilkan rebung yang manis dan berkualitas. Budidaya rebung menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan, hal ini karena kebutuhan rebung di tanah air kebanyakan mengandalkan impor.
Menurut data BPS, Indonesia mengimpor rebung hingga 139.527 kg rebung bambu, senilai 100.633 dolar atau setara Rp 9,6 Milyar. Hal ini menandakan minimnya produksi rebung di Indonesia. Sehingga dengan melakukan budidaya rebung, Anda berpeluang mendapatkan keuntungan yang besar mengingat banyaknya permintaan konsumen di Indonesia.