Keladang.com – Bagaimana cara budidaya tanaman kakao yang benar agar panen berlimpah? Siapa sih yang tidak cokelat, rasanya yang manis dan nikmat membuat hampir semua orang menyukainya. Mulai dari anak-anak hingga dewasa sangat menyukai makanan ini. Namun, apakah Anda tahu jika cokelat ternyata berasal dari bijinya bukan dari daging buahnya. Ya, memang benar jika cokelat memang berasal dari biji tanaman kakao.
Asal mula tanaman kakao ini adalah dari Amerika Latin. Hingga seiring dengan perkembangan zaman, tanaman ini sudah tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kakao adalah merupakan tanaman yang berbentuk pohon. Sehingga memiliki kayu batang dan memiliki ketinggian 5 hingga 10 meter. Kakao memiliki komoditas yang tinggi, sehingga dapat menjadi ladang bisnis yang menguntungkan.
5 Cara Budidaya Tanaman Kakao Agar Berbuah Lebat
Banyak orang yang tertarik dan ingin mengetahui mengenai cara budidaya tanaman kakao yang benar. Hal ini karena banyaknya konsumen yang sangat menyukai cokelat. Sehingga dapat dijadikan sebagai ladang bisnis yang mempunyai prospek jangka panjang dan dapat meraih keuntungan besar. Berikut ini adalah panduan dan tahapan cara budidaya tanaman kakao yang tepat agar panen berhasil dan menghasilkan banyak cuan.
1. Mempersiapkan Lahan
Seperti halnya dalam budidaya tanaman lainnya, langkah pertama dalam budidaya kakao adalah mempersiapkan lahan terlebih dahulu. Tanaman kakao cocok dan dapat tumbuh subur jika di tanam pada ketinggian 0 hingga 800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan tingkat curah hujan 1.100 hingga 2.500 mm/tahun. Selain itu, juga cocok dengan PH tanah 6 hingga 7.
Setelah menemukan lokasi yang cocok dan membuat PH tanah yang sesuai, maka lanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini.
- Pertama, bersihkan lahan tempat yang hendak Anda gunakan sebagai budidaya kakao dengan membersihkan gulma. Dan berbagai tanaman liar yang dapat mengganggu pertumbuhan kakao.
- Selanjutnya, gemburkan tanah yang hendak digunakan untuk menanam dengan lebar 1 x 1 m dengan menggunakan cangkul.
- Jika sudah, buat lubang dengan ukuran 60 x 60 cm.
- Selanjutnya, masukkan pupuk kandang atau pupuk kompos ke dalam lubang tanam dan campurkan dengan tanah.
- Jika sudah, silakan tunggu sekitar 7 hari, hingga pupuk dapat tercampur merata dan lahan siap ditanami.
- Anda juga perlu menyiapkan tanaman pelindung untuk mengurangi intensitas cahaya matahari. Misalnya dengan menanam tanaman lamtoro atau albazia.
Baca Juga : Kaya Manfaat! Inilah 7 Cara Menanam Pohon Bidara yang Tepat dan Menguntungkan
2. Memilih Bibit Kakao
Langkah selanjutnya adalah pemilihan bibit kakao yang bagus dan berkualitas. Pemilihan bibit merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat keberhasilan budidaya tanaman kakao. Gunakan bibit kakao unggul yang jelas varietas dan asal usul tanaman induknya. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan dan hasil panen kakao Anda nantinya.
Jadi, belilah bibit kakao ini di tempat atau toko pertanian yang sudah memiliki sertifikat dan sudah terpercaya. Anda dapat melakukan budidaya tanaman kakao ini dengan cara generatif maupun vegetatif. Cara generatif adalah dengan menyemai bijinya dan dilanjutkan menanam di lubang tanam. Sedangkan secara vegetatif adalah dengan cara menyambungkan pucuk tanaman secara okulasi.
3. Cara Budidaya Tanaman Kakao
Untuk cara budidaya tanaman kakao selanjutnya adalah proses penanaman. Setelah pembuatan dan pengolahan lahan dan pemilihan bibit kakao yang unggul dan berkualitas. Maka, saatnya menanam kakao yang dapat Anda lakukan dengan langkah-langkah berikut ini.
- Pertama, silakan Anda sobek plastik polybag pada bibit kakao.
- Selanjutnya, silakan masukkan bibit kakao tersebut ke dalam lubang tanam yang sudah Anda siapkan sebelumnya.
- Jika sudah, selanjutnya tutup lubang tersebut dengan menggunakan tanah hingga ke pangkal batang.
- Selanjutnya, siram tanaman kakao dan lakukan pemeliharaan secara rutin dan benar.
- Untuk hasil yang optimal, sebaiknya proses penanaman kakao ini Anda lakukan pada musim hujan.
- Untuk jarak tanam kakao yang paling baik adalah 3 x 3 m, 4 x 2 m, 3,5 x 2,5 m dengan ukuran lubang 60 x 60 x 60.
- Jarak tanam yang digunakan dapat Anda kira-kira berdasarkan bahan tanam dan besar pohonnya.
- Dan untuk jarak tanam pohon pelindungnya adalah 1,5 x 1,5 m tergantung pada area yang digunakan.
Bibit kakao siap tanam dari benih kakao okulasi dapat Anda lakukan jika telah memenuhi kriteria sebagai benih siap salur. Dan dapat Anda lakukan setelah 5 hingga 9 bulan setelah sambung, dengan tinggi benih 50 hingga 80 cm dan daun berwarna hijau segar. Kriteria lainnya adalah jika jumlah daun minimal 12 helai, diameter batang 0,7 hingga 1 cm dan bebas OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).
Baca Juga : Inilah 8 Cara Menanam Bengkuang dari Umbi dan Biji Agar Berbuah Besar
4. Cara Merawat Tanaman Kakao
Tahapan selanjutnya adalah proses perawatan atau pemeliharaan. Untuk mendapatkan hasil panen yang berlimpah dan berkualitas, tentunya Anda harus melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman kakao dengan baik. Cara perawatan pertama adalah dengan melakukan penyiangan terhadap gulma yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya.
Hal ini bertujuan untuk menghindari persaingan zat hara antara tanaman kakao dan gulma. Anda dapat membuang gulma ini dengan mencabutnya secara langsung, menghilangkannya dengan cangkul. Atau dengan menyemprotkan herbisida pada gulma. Selanjutnya adalah penyulaman yaitu mengganti tanaman yang sudah mati atau yang tumbuh tidak maksimal dengan bibit baru.
Hal ini harus Anda lakukan sebelum 2 minggu setelah masa tanam. Tahapan selanjutnya adalah pemupukan yang perlu Anda lakukan setelah tanaman berumur 2 hingga 3 bulan. Anda dapat menggunakan pupuk Urea 370 kg/ha, Posfat SP-36 310 kg/ha, dan KCl 420 kg/ ha. Untuk dosisnya adalah 2 gram pupuk Urea dan 2 gram pupuk TSP per tanaman. Pemberian pupuk ini dapat Anda lakukan setiap 2 minggu hingga 6 minggu dengan cara di taburkan di atas permukaan polybag.
Selanjutnya, setelah tanaman berumur 1 tahun dan tanaman sudah bisa hidup dengan baik tanaman pelindung, Anda perlu melakukan pemangkasan. Anda dapat melakukan pemangkasan pada cabang atau ranting tanaman yang tumbuh terlalu rimbun.
5. Proses Panen Kakao
Tahapan budidaya tanaman kakao selanjutnya adalah proses panen kakao. Tanaman kakao ini akan mulai berbuah pada umur 2 hingga 3 tahun. Sedangkan dari awal berbunga hingga menjadi buah kakao biasanya membutuhkan waktu 5 hingga 6 bulan. Cara panen kakao ini sebenarnya cukup mudah, Anda hanya perlu menarik dan memotong tangkai kakao yang menempel pada batang.
Dalam satu pohon kakao dapat menghasilkan sekitar 40 buah kakao per tahun yang setara dengan 2 kg atau hampir 9 pon biji kakao. Namun ada juga pohon kakao yang dapat menghasilkan biji kakao kering sekitar 50 hingga 60 kg.
Demikian tadi panduan lengkap cara budidaya tanaman kakao yang benar agar hasil panen kakao berlimpah dan menghasilkan keuntungan yang besar. Lakukan tahapan dan langkah-langkah ini dengan benar untuk hasil yang maksimal. Selamat menanam.