Keladang.com – Untuk menghasilkan panen berlimpah, salah satu caranya adalah dengan menggunakan benih padi unggul terbaik. Ada beberapa jenis padi yang sudah hadir sejak tahun lalu, menjadi lebih populer bahkan menjadi primadona para petani padi tahun ini. Hingga saat ini, padi menjadi makanan pokok hampir seluruh masyarakat Indonesia. Tak heran jika langkah pengembangan varietas padi masih terus dilakukan hingga saat ini.
Dengan hadirnya varietas benih padi baru, harapannya dapat meningkatkan hasil panen para petani secara signifikan. Semakin banyaknya varietas padi saat ini, terkadang membuat sebagian petani bingung dalam menentukan benih padi terbaik. Sebelum menentukan benih padi unggul terbaik, sebetulnya ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar panen padi Anda berlimpah.
5 Cara Memilih Benih Padi Unggul Terbaik
Bukan hanya varietas padi saja, namun cara memilih benih padi unggul terbaik yang cocok di daerah Anda. Juga menjadi faktor yang mempengaruhi hasil panen padi. Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan sawah yang cocok untuk varietas padi yang Anda tanam. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam menentukan benih padi unggul terbaik.
1. Pilih Berdasarkan Varietasnya
Hingga saat ini, terdapat ribuan varietas padi yang telah dikembangkan oleh pemerintah. Dan masing-masing varietas padi memiliki keunggulan dan karakteristik yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa varietas padi berdasarkan asal, metode perbanyakan benih dan cara perakitannya.
- Varietas hibrida yang merupakan padi unggul dari rekayasa biologi yaitu hasil persilangan dari dua tau lebih jenis padi. Keunggulan padi hibrida dapat meningkatkan hasil panen hingga dua kali lipat dari varietas padi lokal. Namun, kualitasnya akan jauh berkurang jika berasal dari tanaman turunannya.
- Varietas unggul merupakan padi penghasil nasi yang enak. Keunggulan varietas unggul ini adalah memiliki daya panen yang tinggi dan juga tahan hama. Beras yang dihasilkan varietas padi ini berkualitas baik, sehingga mampu menghasilkan nasi yang enak.
- Varietas padi lokal atau tradisional merupakan varietas padi asli yang berasal dari suatu daerah. Jenis padi ini membutuhkan kondisi khusus untuk tumbuh, sehingga hanya cocok tumbuh di daerah asalnya saja.
2. Tentukan Sesuai dengan Jenis Sawah dan Hasil Panen
Selanjutnya, dalam memilih bibit padi unggul terbaik adalah harus berdasarkan jenis sawah dan hasil panen yang Anda inginkan. Hal ini bertujuan agar nantinya Anda bisa mendapatkan hasil panen padi yang maksimal. Antara lain berikut ini.
- Lahan rawa merupakan lahan berupa genangan air yang biasanya memiliki tingkat keasaman tanah yang tinggi. Tanahnya kurang subur karena mengandung konsentrasi besi yang tinggi. Lahan rawa cocok menggunakan varietas padi INPARA (Inbrida Padi Rawa) yang terdiri dari INPARA 8 Argitan yang tahan terhadap serangan hawar daun bakteri. Namun, cukup rentan terhadap serangan wereng batang coklat. Anda memanen pada umur 115 hari dengan rata-rata hasil panen 4,7 ton per hektar.
- Purwa merupakan varietas padi ketan yang tahan dari 4 jenis penyakit, memiliki masa panen 121 hari setelah masa semai dengan potensi panen 4,9 ton per hektar.
- Untuk sawah irigasi cocok menggunakan INPARI (Inbrida Padi Sawah Irigasi). Tingkat homozigositas atau kemurnian galur padinya sangat tinggi karena melalui proses penyerbukan sendiri. Anda dapat menggunakan INPARI 48 Blas, nasi pulen, panen berlimpah dengan masa panen 121 dari masa semai dengan potensi panen hingga 9,13 ton per hektar.
- INPARI 45 Dirgahayu, tekstur nasi pulen cocok untuk dataran rendah dengan masa panen 116 hari setelah semai dengan rata-rata hasil panen 7,1 ton per hektar.
Baca Juga : 10 Cara Menanam Kelngkeng dari Biji dan Batang Agar Cepat Berbuah
3. Benih Pdi Unggul Terbaik INPAGO
- INPAGO (Inbrida Padi Gogo), cocok untuk lahan persawahan di daerah kering dengan curah hujan rendah. Varietas ini juga cocok untuk daerah belerang yang kurang mampu menampung air dalam jangka waktu lama. Ada INPAGO 13 Fortiz yang bulir padinya mengandung protein sebesar 9,83%. Masa panen 114 hari setelah masa semai dengan rata-rata hasil panen 6,53 ton per hektar. INPAGO 12 Argitan, cocok untuk lahan yang kurang subur dengan masa tanam 111 hari setelah masa semai. Rata-rata hasil panen mencapai 6,7 ton per hektar.
- HIPA (Hibrida Padi) merupakan persilangan dua varietas padi yang berbeda secara genetik. Jenis padi ini mampu menghasilkan panen lebih banyak dan cocok untuk berbagai jenis lahan. HPA Arize 86, yang tahan terhadap wereng coklat dengan masa panen 155 hari setelah sama-sama, hasil panen dapat mencapai 9,54 ton per hektar.
- HIPA 21 merupakan benih pada unggulan dengan masa panen lebih singkat yaitu 113 hari setelah semai. Rata-rata hasil panen dapat mencapai 8,99 ton per hektar.
4. Daya Tahan Benih Terhadap Serangan Hama dan Penyakit
Dalam memilih benih padi unggul terbaik juga harus memperhatikan daya tahan benih terhadap serangan hama dan penyakit. Berikut ini adalah beberapa jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman padi.
- Wereng coklat adalah serangga perusak yang membuat tanaman menjadi kering, dengan cara menghisap cairannya. Seperti INPARI 1, INPARI 13, IF-16 dan seterusnya.
- Penyakit blas adalah jamur yang dapat menyerang di semua fase pertumbuhan. Seperti Inpari 21, Inpari 22 dan Inpago 8.
- Penyakit hawar daun bakteri (HDB) merupakan penyakit mematikan tanaman padi. Contoh varietas padi yang tahan terhadap serangan ini adalah Inpari 32.
5. Mempertimbangkan Ukuran dan Bentuk Beras yang Dihasilkan
Ukuran dan bentuk beras yang dihasilkan juga menjadi salah satu yang banyak menjadi bahan pertimbangan konsumen. Berikut ini bentuk dan ukuran beras sesuai dengan standar mutu pasar internasional.
- Biji sangat panjang (extra long grain) memiliki ukuran panjang dan ramping, dengan ukuran 7,5 mm.
- Biji panjang (long grain) memiliki bentuk panjang, tipis dan berlekuk, dengan panjang 6,61 hingga 7,5 mm.
- Biji sedang (medium grain) memiliki ukuran sedang dan berbentuk bulat, dengan ukuran 5,51 hingga 6, 6 mm.
- Biji pendek (short grain), degan bentuk bulat, tebal dan pulen, dengan ukuran beras kurang dari 5,5 mm.
Baca Juga : 10 Cara Budidaya Anggrek Bulan dan Anggrek Dendrobium untuk Pemula
5 Merek Benih Padi Unggul Terbaik
Setelah mengetahui cara memilih padi unggul terbaik, berikut ini adalah beberapa merek padi unggul terbaik dengan hasil panen berlimpah.
1. Benih Padi Hibrida F-1 Mapan P-05
Produk ini memiliki tingkat adaptasi yang sangat baik, sehingga dapat tumbuh dengan baik di berbagai daerah. Baik dataran rendah maupun di dataran tinggi.
2. Benih Padi Cakrabuana 04 Istimewa
Merupakan hasil persilangan galur Cakrabuana 02 dan padi beras merah, yang menghasilkan padi genjah dengan batang kokoh berbulir besar dan panjang.
3. Benih Padi Unggul Terbaik Gabah Padi Unggul Galur Bima Sakti
Keunggulan produk ini adalah memiliki batang yang keras dan kukuh sehingga tahan rebah bahkan di musim penghujan sekalipun.
4. Benih Pertiwi – Benih Padi INPARI 42 AGRITAN GSR
Merupakan benih padi yang tahan terhadap penyakit blas atau busuk leher yang dapat menghambat pertumbuhan padi.
5. Benih Padi Intani 602 – Cap Kapal Terbang
Merupakan benih padi yang tahan terhadap berbagai jenis hama, seperti hawar daun, virus kerdil dan wereng. Sehingga dapat dapat memberikan hasil panen berkualitas dengan perawatan yang mudah.
Demikian tadi 5 cara memilih bibit padi unggul terbaik dan beberapa merek padi unggul yang paling populer dan menjadi primadona tahun ini. Silakan pilih bibit sesuai dengan lahan sawah dan kondisi daerah Anda.
Baca Juga : Apa itu Pupuk Urea? Inilah 6 Manfaat dan Jenis-Jenisnya