Keladang.com Jika Anda ingin budidaya temulawak, Anda harus tahu tentang cara menanam temulawak yang benar. Temulawak adalah salah satu tanaman herbal yang kaya manfaat. Hal inilah yang membuat banyak orang ingin menanam temulawak di pekarangan rumah. Kata Temulawak berasal dari bahasa Jawa yang termasuk tumbuhan obat yang berasal dari dari suku temu-temuan.
Tanaman Temulawak berasal dari Indonesia, namun saat ini banyak negara lain yang ikut serta mengembangkan budidaya tanaman ini. Seperti di Malaysia, Thailand, Filipina, Korea, Jepang, China, Barbados, India dan Amerika Serikat. Di iklim tropis tanaman ini dapat tumbuh baik di tanah dengan ketinggian maksimal 1500 meter di atas permukaan laut.
Cara menanam temulawak adalah dengan menggunakan rizoma atau batang yang menjalar di bawah tanah. Bagian inilah yang sering digunakan untuk jamu, terutama diberikan setelah Anda meminum jamu yang rasanya pahit. Di dalam rizoma ini terkandung banyak protein, minyak esensial, dan karbohidrat yang berguna untuk menyehatkan badan. Selain untuk jamu, tanaman ini juga dapat mengobati masalah pencernaan.
5 Cara Menanam Temulawak yang Benar
Salah satu cara menanam temulawak yang benar adalah menaruhnya di tempat yang teduh. Atau ternaungi dari sinar matahari langsung. Dalam menanam temulawak ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan antara lain berikut ini.
1. Cara Pembibitan Temulawak
Bibit temulawak bisa Anda dapatkan secara vegetatif bukan perkawinan. Cara mendapatkan bibit temulawak ini adalah dengan mengambil anakan rizoma yang usianya minimal 9 bulan. Pastikan memilih rimpang atau rizoma yang sehat dan berasal dari tanaman induk yang pertumbuhannya normal.
Lalu, tunaskan bibit dalam tempat yang gelap dan lembab. Jika Anda ingin cara yang lebih praktis, Anda bisa membeli bibit temulawak ini di toko pertanian terdekat. Pastikan Anda memilih bibit dengan kualitas terbaik, seperti yang tidak tersentuh bahan kimia sama sekali.
2. Menggunakan Bibit yang Dikeringkan
Selain bibit basah, Anda juga dapat menggunakan bibit yang sudah dikeringkan. Caranya adalah dengan memilih rhizoma temulawak yang baru saja panen dengan usia minimal 9 bulan. Pastikan rhizoma sudah memiliki tunas 2 hingga 3 mata tunas. Lalu, keringkan dengan cara menjemurnya selama 4 hingga 6 hari.
Pastikan bibit ini tidak terkena air sama sekali, baik dari air hujan atau sumber air lainnya. Jika sudah benar-benar kering, Anda bisa menjadikannya sebagai bibit.
Baca Juga :
8 Cara Menanam Melon dari Biji di Polybag dan Tanah untuk Pemula
3. Cara Menanam Temulawak Menyiapkan Media Tanam
Cara menanam temulawak yang selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Caranya adalah dengan menggali tanah menggunakan cangkul dengan kedalaman 25 hingga 30 cm. Lalu, buat lubang tanam dengan ukuran sekitar 20 x 20 x 20 cm. Sedangkan untuk jarak tanam adalah 100 cm x 75 cm.
4. Membuat Drainase
Cara menanam temulawak selanjutnya adalah dengan membuat drainase yang baik. Hal ini bertujuan agar tanaman temulawak tidak tergenang. Jika tergenang air, maka akar tanaman akan mudah busuk dan membuat kualitasnya sudah tidak baik lagi. Cara membuat drainase ini adalah dengan membuat bedengan dengan ukuran 3 hingga 4 meter dengan panjang bedengan mengikuti ukuran lahan.
5. Memberikan Pupuk dan Tanam Bibit
Setelah membuat bedengan, selanjutnya adalah cara menanam temulawak. Sebelumnya, berikan pupuk sebanyak 2 hingga 3 kg. Masukkan pupuk pada masing-masing lubang tanam yang sudah Anda buat. Pastikan Anda menggunakan pupuk kandang agar bibit temulawak dapat tumbuh secara optimal dan kaya akan manfaat karena tidak menggunakan bahan kimia.
Jika sudah, masukkan bibit temulawak pada lubang tanam dengan kedalaman 7,5 hingga 10 cm. Pastikan mata tunas menghadap ke atas. Setelah umur 11 hingga 12 bulan, umumnya temulawak ini sudah bisa Anda panen. Namun untuk kualitas bibit unggul, biasanya hanya membutuhkan waktu panen dalam 7 hingga 8 bulan saja.
5 Cara Merawat Temulawak
Cara menanam temulawak yang benar tentunya tidak terlepas dengan cara perawatan yang benar. Untuk memanen temulawak membuatuhkan waktu berbulan-bulan antara 11 hingga 12 bulan. Dan waktu sepanjang itu, tentunya Anda harus merawat tanaman temulawak agar bisa tumbuh optimal dan menghasilkan panen yang berlimpah dan berkualitas. Berikut ini langkah-langkahnya.
1. Cara Menanam Temulawak Proses Perawatan
Cara merawat temulawak yang pertama adalah menyiangi gulma di sekitar tanaman agar kualitas temulawak tetap terjaga. Paling tidak 2 hingga 5 kali tergantung kondisi gulma di sekitar tanaman. Pastikan gulma tidak tumbuh rimbun di sekitar tanaman temulawak agar tidak saling berebut nutrisi.
Perawatan selanjutnya adalah penyulaman, yaitu mengganti bibit tanaman yang rusak dengan bibit baru yang masih sehat dan bagus.
2. Tutupi Rizoma yang Menyembul
Langkah perawatan selanjutnya adalah pembubunan, yaitu menimbun kembali bagian akar temulawak yang menyembul keluar. Teknik pembubunan ini biasa dilakukan pada tanaman umbi-umbian. Selain bertujuan agar tidak mengganggu pertumbuhan, pembubunana ini juga dapat menggemburkan tanah.
3. Menjaga Tanah Tetap Lembab
Teknik perawatan temulawak selanjutnya adalah senantiasa menjaga tanah atau media tanam tetap lembab. Siram tanaman seminggu sekali atau sesuai kondisi tanaman, jika daun tanaman berwarna coklat itu menandakan tanaman kekurangan air, jadi harus segera disiram. Namun, jangan terlalu banyak memberikan air karena dapat membuat akar tanaman membusuk.
Baca Juga :
Inilah 10 Cara Budidaya Asparagus Paling Mudah, Bisa Dipanen Berkali-kali
4. Pemupukan
Meskipun jika dibiarkan saja, tanaman temulawak dapat tetap tumbuh dan panen. Namun, teknik pemupukan juga diperlukan. Hal ini untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman agar tanaman temulawak dapat tumbuh optimal dengan hasil panen yang berlimpah dan berkualitas.
5. Memanen dengan Cara yang Tepat
Jika temulawak berumur 11 hingga 12 bulan atau 7 hingga 8 bulan untuk temulawak bibit unggul, maka sudah saatnya dipanen. Pastikan Anda memanen dengan cara yang tepat, gunakan garpu tani atau cangkul untuk menggali tanah di sekitar rizoma. Pastikan untuk melakukannya dengan lembut agar temulawak tidak rusak.
6. Cara Menanam Temulawak di Polybag
Selain di tanah, cara menanam temulawak di polybag juga relatif mudah, berikut ini langkah-langkahnya.
- Potong rimpang menjadi 3 hingga 4 bagian dari induk temulawak yang besar dan sehat untuk bibit.
- Jemur hingga kering atau biasanya selama 5 hari.
- Siapkan media tanam dengan campuran pupuk kompos atau pupuk kandang dan tanah gembur dengan perbandingan 1:1.
- Diamkan semalaman agar nutrisi tercampur rata, lalu masukkan ke dalam polybag yang sudah Anda siapkan. Buat lubang di permukaan agar air berlebih dapat keluar melalui lubang.
- Ambil rimpang minimal 10 cm dan masukkan ke media tanam dengan mata tunas menghadap ke atas. Tutup kembali dengan tanah dan beri sedikit air agar tetap lembab.
- Pada awal penanaman siram dengan rajin 2 kali sehari, jika sudah tumbuh besar siram sekali sehari.
- Lakukan pemupukan seminggu sekali dengan menggunakan pupuk organik.
- Rawat temulawak, mulai dari penyiangan, penyulaman, pengairan, pemupukan susulan dan penyemprotan pestisida jika perlu.
- Setelah berumur 8 hingga 10 bulan, Anda sudah bisa memanennya.
- Karena menanam di polybag, Anda bisa memanen kapan saja tanpa menunggu musim panen serentak.
- Cara panen adalah dengan membongkar tanah, ambil rimpang temulawak yang siap panen.
- Potong batangnya dan bersihkan dari kotoran serta tanah.
- Terakhir simpan temulawak di tempat yang kering.
Demikian tadi cara menanam temu lawak di tanah dan di polybag, berikut cara merawat temulawak yang benar untuk panen berlimpah dan berkualitas. Semoga bermanfaat.