Keladang.com – Ada beberapa cara menanam tebu yang bisa Anda lakukan agar tanaman tebu cepat besar. Salah satu jenis tanaman budidaya yang paling menguntungkan adalah tebu. Tebu merupakan bahan baku pembuat gula, sehingga kebutuhan akan tanaman ini tidak pernah sepi. Bahkan, selalu meningkat setiap tahunnya karena permintaan konsumen yang semakin besar.
Meskipun banyak orang yang mengatakan cara menanam tebu lebih mudah dari menanam jenis tanaman lainnya. Namun, tetap saja membutuhkan perawatan yang tepat agar hasil panen tebu nantinya dapat melimpah dan berkualitas. Berikut ini adalah panduan lengkap tentang cara menanam tebu dan merawat tebu agar cepat besar dengan hasil panen berlimpah dan berkualitas.
Cara Menanam Tebu dengan Stek
Salah satu budidaya tebu paling mudah adalah cara menanam tebu dengan stek. Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan 3 jenis tebu yang biasa ditanam oleh para petani tebu. Antara lain ada tebu hitam, tebu kuning dan tebu hijau. Tanaman tebu merupakan bahan baku untuk membuat gula, dan tanaman ini hanya dapat tumbuh di lingkungan yang beriklim tropis.
Stek bagian batang tebu harus menggunakan bagian batang yang tebal, tidak berdaun dan memiliki tunas untuk menghasilkan tanaman baru. Beberapa faktor yang harus Anda perhatikan dalam menanam tebu dengan cara stek antara lain adalah media perakaran. Hormon perakaran, penurunan kehilangan air serta pemilihan kondisi lingkungan yang tepat (kelembapan, cahaya dan suhu).
1. Media untuk Stek
Media perakaran harus mempunyai keseimbangan antara daya ikat air dan udara yang baik untuk mendukung pembentukan akar baru yang menguntungkan. Beberapa jenis media umum perakaran antara lain meliputi.
- Pasir, memiliki drainase dan aerasi yang baik, menjaga pemotongan tetap tegak dan Anda perlu mensterilkan sebelum menggunakannya.
- Perlite, drainase yang baik menampung cukup air untuk stek dan memiliki aerasi tanah yang sangat baik. Memiliki PH netral dan memberikan dukungan yang baik untuk menahan stek di tempatnya.
- Lumut spagnum kasar, memiliki kelembaban tinggi dan memiliki aerasi yang baik tidak dipadatkan. Namun, akan sulit basah jika benar-benar kering.
- Vermikulit, memiliki PH netral dan dapat menahan air dengan baik.
- Lumut gambut, memiliki kapasitas menahan kelembaban yang tinggi namun terkadang terlalu basah. Memiliki PH asam dan cocok untuk dicampur dengan jenis media lain.
- Tanah pot, cenderung menahan terlalu banyak air dan tidak cukup udara, jadi gunakan media ini dengan mengubah drainase menjadi sangat baik.
Anda juga dapat menggunakan campuran berbagai jenis media ini, campuran yang paling populer adalah pasir dengan lumut gambut. Atau campuran perlite dengan lumut gambut. Wadah untuk menampung perakaran harus bersih dan steril serta memiliki drainase yang baik.
Wadah atau polybag harus memiliki kedalaman 2 inci untuk memberikan ruang bagi akar baru untuk berkembang. Jangan lupa untuk basahi baki atau basahi media sebelum menempelkan stek.
2. Kemampuan Menampung Air
Cara menanam tebu dengan stek yang berikutnya adalah dengan mengurangi kehilangan air. Karena stek tidak menggunakan akar, maka kapasitas untuk menyerap air sangat terbatas. Mengurangi kehilangan air akibat pemotongan sangatlah penting. Berikut ini langkah-langkahnya.
- Pertama, mulailah stek dengan terhidrasi sepenuhnya. Caranya adalah dengan menyiram tanaman induk sehari sebelumnya agar daun dan batang terhidrasi sepenuhnya.
- Selanjutnya, proses atau tempelkan stek secepat mungkin.
- Jika stek perlu disimpan, maka simpanlah dengan ujung potongan yang terbungkus tisu basah di tempat sejuk dengan cahaya yang redup.
Kelembaban yang tinggi sangat penting untuk keberhasilan rooting. Maka, masukkan pot ke dalam kantong plastik atau kubah plastik bening untuk menjaga tingkat kelembapan agar tetap tinggi. Gunakan sedotan, lilitan kawat, sumpit atau alat lain untuk menjauhkan plastik dari batang daun. Jangan tutup kantong terlalu rapat agar ada pertukaran udara.
3. Cara Menanam Tebu dengan Rooting Hormon
Untuk mendorong pembentukan akar lebih cepat, biasanya petani akan menggunakan rooting hormon. Dan biasanya berbentuk bubuk atau sebagai cairan pekat untuk mencelupkan stek. Jika menggunakan bubuk, taruh bubuk dalam wadah terpisah, bisa di piring kertas atau handuk. Jangan mengembalikan bahan sisa ke wadah aslinya atau mencelupkan stek langsung ke wadahnya karena penyakit dapat cepat menyebar.
Dan jika Anda menggunakan dalam bentuk cair, rendam potongan terlebih dahulu selama beberapa detik. Jangan aplikasi hormon berlebihan karena dapat memperlambat perkembangan akar. Simpan hormon dalam wadah aslinya di tempat yang sejuk, jangan gunakan lebih dari 2 tahun karena sudah tidak efektif lagi.
Baca Juga :
3 Cara Menanam Serai Agar Tumbuh Rimbun di Pekarangan Rumah
10 Tanaman Air Hias yang Dapat Tumbuh Subur Tanpa Tanah
4. Cara Menanam Tebu di Polybag
Cara menanam tebu dengan stek juga harus memperhatikan cahaya dan suhu. Tanaman perlu melakukan fotosintetis untuk menghasilkan kar dan tunas baru. Jadi, pencahayaan tidak langsung selama 4 hingga 6 jam sangat lah penting. Cahaya dan suhu yang terlalu tinggi akan membakar dedaunan. Sedangkan cahaya yang terlalu sedikit akan memperlambat pembentukan akar.
Bahkan dapat menyebabkan stek membusuk atau mengering sebelum akar terbentuk. Jadi, letakkan polybag yang telah berisi bibit tebu pada area yang cukup untuk mendapatkan paparan sinar matahari. Untuk perawatannya, Anda hanya perlu memastikan media tanam tidak terlalu kering. Dalam kurun waktu 5 hingga 7 hari biasanya batang tebu tadi akan menumbuhkan tunas baru.
Hal ini menandakan proses stek batang tebu Anda telah berhasil, silakan rawat tanaman tersebut agar cepat tumbuh besar. Selanjutnya, Anda dapat memindahkan bibit tadi dari polybag ke lahan yang lebih luas. Agar tanaman tebu dapat tumbuh optimal, maka pastikan jarak tanam antar tanaman tidak terlalu dekat. Jarak tanam yang paling optimal adalah 60 cm.
5. Cara Merawat Tebu
Cara merawat tebu yang harus Anda perhatikan adalah penyiangan yaitu kegiatan membersihkan gulma atau tanaman liar di sekitar tanaman. Selain itu juga bisa dengan menimbun gulma atau menyemprotkan hibrisida. Selanjutnya adalah pemupukan yang Anda lakukan pada saat pengolahan lahan dengan menggunakan pupuk organik.
Setelah 20 atau 30 HST (Hari setelah tanam), berikan pupuk ZA dan Phonska 100kg/ha dan 140 kg/ha. Lanjutkan dengan pupuk susulan dengan pupuk ZA 400 kg/ha dan Phonska 300 kg/ha. Langkah berikutnya adalah pelepasan daun kering dengan menggunakan sabit saat tebu berumur 7 bulan. Ini bertujuan agar tanaman tebu bersih dan memudahkan pengontrolan.
Pengendalian hama dan penyakit dapat Anda lakukan sesuai dengan jenis hama dan penyakitnya. Jika terlalu parah, Anda dapat menyemprotkan pestisida. Dan setelah berumur 1 tahun, maka tanaman tebu biasanya sudah siap panen.
Demikian tadi cara menanam tebu dengan stek agar cepat besar yang bisa Anda lakukan dengan menggunakan polybag. Untuk kemudian bisa Anda pindahkan ke lahan yang lebih luas dengan memperhatikan jarak tanam yang optimal. Dengan mengetahui cara merawat tebu yang benar dan menggunakan bibit tebu yang berkualitas. Maka, dalam waktu sekitar 1 tahun Anda akan mendapatkan hasil panen tebu yang melimpah dan berkualitas tinggi.