Keladang.com – Cara menanam kedelai yang benar sangat berpengaruh terhadap hasil panen. Jika menggunakan teknik yang benar, hasil panen kedelai Anda dapat berlimpah ruah, bahkan hingga membutuhkan hingga 3 hari untuk memanennya. Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan di Indonesia. Seperti contohnya sebagai bahan utama tahu dan tempe.
Selain itu, juga sebagai bahan utama makanan dan minuman olahan lain yang menyehatkan seperti susu dan juga keju. Namun, meskipun begitu ternyata masih banyak orang yang enggan melakukan budidaya kedelai. Salah satu alasannya adalah karena mereka belum mengerti tentang berbagai cara menanam kedelai. Dari masa pembibitan, teknik perawatan hingga cara panen.
7 Cara Menanam Kedelai yang Baik dan Benar
Lalu, bagaimana cara menanam kedelai yang baik dan benar. Untuk menghasilkan kualitas kedelai yang baik dengan hasil panen berlimpah, tentu membutuhkan teknik penanaman yang tepat. Namun, sayangnya hingga saat ini menanam kedelai masih asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Banyak orang yang lebih suka memilih untuk menjadi petani padi, jagung dan tanaman holtikultura lain.
Padahal cara menanam kedelai sebenarnya tidak terlalu sulit, Anda hanya perlu melakukan langkah-langkah seperti berikut ini.
1. Mengetahui Syarat Tumbuh
Cara menanam kedelai yang benar tentunya harus mengetahui syarat tumbuh tanaman kedelai terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar budidaya kedelai Anda tidak gagal, dan dapat menghasilkan kedelai yang berkualitas dengan hasil panen berlimpah. Hal yang perlu Anda ketahui, tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Asalkan mempunyai drainase/tata air dan earasi/tata udara tanah yang cukup baik.
Tanaman kedelai juga dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki tingkat curah hujan 100 hingga 400 mm per bulan. Dengan tingkat suhu antara 20 hingga 30 derajat Celsius, dengan kelembaban 60% hingga 70%. Memiliki PH tanah antara 5,8 hingga 7. Selain itu, tanaman kedelai juga dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian kurang dari 600 meter dari permukaan laut (mdpl).
Baca Juga : 10 Cara Budidaya Anggrek Bulan dan Anggrek Dendrobium untuk Pemula
2. Pilih Varietas Kedelai Unggulan
Setelah mengetahui syarat tumbuh kedelai, maka langkah selanjutnya adalah memilih varietas kedelai unggulan yang akan Anda budidayakan. Ada banyak varietas kedelai unggulan yang dijual bebas di pasaran. Namun, pastikan Anda memilih varietas kedelai unggul sebagai benih. Benih kedelai unggul, pada umumnya memiliki beberapa sifat unggul.
Seperti memiliki produktivitas yang tinggi, umur pendek, tahan kecaman tanah asam. Selain itu, juga memiliki ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit seperti karat daun. Tahan terhadap serangan hama Agromyza, hama Lamprosema litura,hama wereng kedelai, hama penggerek polong, dan lainnya. Pastikan juga Anda memilih varietas bibit kedelai sesuai dengan kondisi lingkungan tempat Anda.
3. Cara Menanam Kedelai
Jika sudah memilih bibit kedelai unggul, maka panduan cara menanam kedelai yang benar selanjutnya adalah proses pengolahan tanah. Tanah yang baik untuk tanaman kedelai agar produktivitas kedelai dan kualitasnya bagus memiliki beberapa ciri-ciri. Antara lain berikut ini.
- Memiliki PH tanah antara 4,5 hingga 5,5.
- Bertekstur lempung, tanah liat berpasir atau berpasir.
- Pilihlah lokasi dan tanah yang terbebas dari penyakit endemik.
- Memiliki panjang hari (photoperiode) tanaman kedelai adalah jenis tanaman hari pendek. Dengan maksimal 15 jam per hari atau paling optimal adalah 12 jam per hari.
- Tanaman kedelai membutuhkan air selama masa pertumbuhan adalah antara 350 hingga 450 mm.
4. Pengolahan Lahan untuk Tanaman Kedelai
Setelah menyiapkan lahan yang tepat, maka selanjutnya adalah teknik atau cara pengolahan lahan yang benar agar tanaman kedelai dapat tumbuh secara optimal. Dan dapat memberikan hasil panen maksimal, berikut ini langkah-langkahnya.
- Bersihkan lahan terlebih dahulu dari sisa-sisa tanaman, rerumputan dan semak yang tumbuh di sekitar lahan.
- Selanjutnya, lakukan pencangkulan setidaknya 2 kali. Tahap pertama, biarkan bongkahan terangin-angin selama 5 hingga 7 hari. Kemudian, lakukan pencangkulan kedua sekaligus untuk meratakan, memupuk, menggemburkan dan membersihkan tanah dari sisa-sisa akar.
- Jika sudah buat bedengan dengan ukuran panjang 5 meter, lebar 1 meter dan tinggi 0,3 meter.
- Selanjutnya, buat saluran drainase di sekeliling bedengan untuk pengaturan genangan air hujan.
Baca Juga : 7 Cara Membuat Hidroponik Vertikal Tower Sendiri, Lebih Hemat 180 Ribuan
5. Cara Menanam Kedelai di Lahan Sawah
Anda juga dapat menanam kedelai pada tanah kering (tegalan) atau tanah persawahan. Namun, tanah bekas penanaman padi tidak perlu diolah atau Tanpa Olah Tanah (TOT). Namun, Anda hanya perlu memotong pendek jerami padi. Sedangkan untuk memberantas gulma, perlu disemprot dengan herbisida kontak atau sistematik. Selanjutnya, ikuti langkah-langkah berikut ini.
- Pertama, buat lubang tanam dengan kedalaman 2 cm.
- Membuat jarak tanam yang disarankan yaitu 40 cm x 15 cm atau 400.000/ha.
- Selanjutnya, isi lubang tanam tersebut dengan 3 biji kacang kedelai.
- Lalu, tutup lubang tanam dengan tanah.
- Kemudian sirami dengan air hingga tanah basah dan lembab.
6. Proses Perawatan
Cara menanam kedelai agar hasil panen berlimpah, tentunya harus menggunakan teknik perawatan yang benar. Berikut ini adalah beberapa tahapan perawatan tanaman kedelai agar budidaya kedelai berhasil.
- Pemasangan mulsa pada gundukan/bedengan yang bertujuan untuk menekan pertumbuhan gulma. Caranya adalah dengan memasang mulsa di seluruh permukaan bedengan, kecuali di sekitar lubang tanam. Pemasangan mulsa ini perlu Anda lakukan sebelum penanaman benih.
- Penyulaman yang bertujuan untuk menanam kembali tanaman yang mati dalam satu lubang tanam. Lakukan penyulaman dengan segera setelah benih mulai tumbuh.
- Pengairan yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan tanaman. Sebab, jika tanaman kedelai tidak mendapat pengairan yang cukup akan membuat kedelai mati.
- Penyiangan gulma, meskipun sudah memasang mulsa Anda juga perlu melakukan penyiangan gulma untuk memastikan lahan tanam terbebas dari gulma.
Baca Juga : Apa itu Rockwool Hidroponik? Inilah 6 Keunggulan Media Tanam Rockwool dalam Sistem Hidroponik
7. Waktu Pemupukan Kedelai
Selanjutnya adalah cara pemupukan tanaman kedelai, berikut ini adalah cara pemupukan kedelai secara organik.
- Beri pupuk organik 1 minggu sebelum benih ditanam dengan dosis 1 kg, 7,5 kg dan 2,5 kg.
- Beri pupuk organik secara larikan pada barisan yang akan ditanami benih kedelai.
- Lakukan penyiangan setelah tanaman berumur 30 – 35 hari, dan setelah itu langsung dipupuk. Untuk tanaman monokultur dengan 50 kg urea dan 50 kg KCl. Dan jika kondisinya masih kurang baik, maka lakukan penyiangan lagi pada umur 55 hari.
- Sedangkan untuk tanaman tumpang sari, Anda dapat melakukan penyiangan pada umur 40 hingga 45 hari. Setelah itu, beri pupuk Urea sebanyak 350 kg dan pupuk KCI sebanyak 100 kg.
Demikian tadi cara menanam kedelai yang baik dan benar, agar hasil panen kedelai berkualitas dan berlimpah. Sehingga Anda dapat memanen kedelai hingga 3 hari. Lakukan semua langkah-langkah dengan benar dan teliti agar budidaya tanaman kedelai Anda berhasil. Semoga bermanfaat.